Pertamina EP Sorong Bayarkan Ganti Rugi Hak Ulayat kepada Marga Mamaringgofok

Saat Ari Walufi (Asmen) perwakilan Pertamina
banner 120x600
banner 468x60
Saat Ari Walufi Apriyanto (Asmen) perwakilan Pertamina menyerahkan bukti pembayaran ganti rugi secara simbolis kepada  bapak Stepanus Mamaringgofok disaksikan pihak pemerintah kabupaten Sorong Rabu (12-3/25)

Lensapapua –  PT. Pertamina EP Sorong hari ini Rabu (12-3/25) resmi melakukan pembayaran ganti rugi hak ulayat atas tanaman tumbuh pada  kawasan lokasi sumur eksplorasi Bitangor (BIT-001) kepada Marga Mamaringgofok distrik Klamono Kabupaten Sorong Papua Barat Daya.

Pembayaran dilakukan oleh Pertamina EP Sorong, yang diwakili oleh Asisten Manajer Ari Walufi Apriyanto, kepada perwakilan Marga Mamaringgofok, dan diterima oleh Stepanus Mamabringgofok, dengan nilai sebesar Rp 843 juta berdasarkan hasil penilaian Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP).

banner 325x300

Ari Walufi Apriyanto, menyampaikan bahwa pembayaran ini dilakukan dalam tiga tahap atau termin. “Hari ini merupakan pembayaran tahap pertama.

Pada tahap kedua nantinya akan dilakukan proses pembersihan atau clearing lahan, dan tahap ketiga adalah persiapan lokasi. Semua ini bertujuan untuk menjaga kebersamaan dan memastikan kelancaran proses ke depan,” ujarnya.

Pertamina EP Sorong berharap kerja sama dengan masyarakat setempat dapat terus terjalin dengan baik, sehingga seluruh proses dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat.

Pertamina EP Sorong Targetkan Produksi 650 Barel per Hari dari Sumur Eksplorasi, Rencanakan 6 Pengeboran pada 2025

Ari Walufi menyampaikan permohonan dukungan serta doa dari semua pihak agar sumur Bitangor  ini dapat memberikan hasil yang maksimal dan dampak positif bagi masyarakat luas.

“Kami memohon doa dari semua pihak sehingga keberkahan ini bisa memberikan dampak positif bagi semua masyarakat negara, khususnya bagi pemerintah, yang akan menambah peningkatan dana bagi hasil Migas nantinya,” ujar Ari.

Kata Ari, Sebagai langkah strategis untuk meningkatkan produksi minyak nasional, Pertamina EP merencanakan pengeboran enam (6) sumur pada tahun 2025.

Rencana tersebut mencakup satu sumur di Klamono bernama Bitangur, satu sumur di Markisa yang terletak di belakang area perubahan Pemda, dan empat sumur lainnya di Salawati. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mencapai target produksi minyak sebesar satu juta barel per hari pada tahun 2030.

Sebelumnya, pada April 2024, Pertamina EP Zona 14 Papua Field telah memulai pengeboran sumur eksplorasi Buah Merah (BMR)-001 di Distrik Klasafet, Kabupaten Sorong, dengan tujuan mengevaluasi potensi kandungan Migas di Formasi Kais.

Selain itu, pada September 2024, Pertamina EP Zona 14 Papua Field menggarap tiga proyek pengeboran, termasuk sumur Buah Merah (BMR)-01, North East Markisa (NEM)-01, dan Bitangur (BIT)-01, sebagai upaya untuk meningkatkan produksi minyak di wilayah Papua. jelas Ari

Keberhasilan dan rencana pengeboran ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan produksi minyak nasional serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan pemerintah daerah melalui peningkatan bagi hasil. Red

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.