Lensapapua – Bupati Sorong Dr. Johny Kamuru, SH, M.Si, menyebutkan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI dalam sejarah, mereka belum pernah jadi saksi kasus orang lain.Dan, hal ini baru pertama kali terjadi di Tanah Air.
Hanya masalah kelapa sawit di Kabupaten Sorong, Papua Barat, KPK bisa membuat situasi berbeda. Karena, benar-benar menyampaikan fakta apa yang terjadi di lapangan.
Hal itu, kata Bupati Sorong, saat digelarnya sidang oleh Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) II Jayapura, Papua, Selasa (7/12-2021), dengan penggugat dua perusahaan kelapa sawit masing-masing PT Papua Lestari Abadi dan PT Sorong Agro Sawitindo kepada Bupati Sorong selaku tergugat dan memenangkan perkara tersebut.
Demikian sambutan Bupati Johny Kamuru, saat tiba di Sorong, Jum’at (10/12-2021), disambut dengan meriah oleh elemen masyarakat pemilik hak ulayat. Serta, diwarnai dengan tarian Adat Moi untuk menyambut Bupati Sorong, yang dinobatkan sebagai pahlawan adat Moi.
“Saya punya injil Kristiani kalau diberkati Tuhan. Apa pun yang kita lakukan pasti saja berhasil, disertai dengan hati yang tulus,” ucap Bupati Johny Kamuru.
Kasus yang dilayangkan penggugat ada tiga hal semuanya ditolak oleh hakim PTUN Jayapura. Jadi, tinggal dua lagi perkara yang akan digelar Januari 2022 mendatang.
Saya berpikir, kalau Tuhan sudah sertakan dari awalnya, maka akan disertakan pula ujungnya, aku Johny Kamuru.
“Intinya, hakim tidak punya pilihan lain. Baik itu dukungan dari masyarakat adat semuanya, pihak gereja, pihak Muslim dan lembaga-lembaga internasional yang lain turut mendukung, termasuk dari pihak KPK RI,” sebut Bupati Sorong.
Saya juga selalu percaya bahwa Tuhan benar-benar membela masyarakat Moi. Sedangkan, saya sebagai bupati hanyalah alatnya saja, katanya.
Bupati juga menambahkan, dengan adanya masalah ini ketika saya lakukan, maka sudah barang tentu saya akan menjadi lebih manfaat bagi masyarakat Moi (Kabupaten Sorong), tuturnya. (rim/red)
