Lensapapua, Biak – Manager PSBS Biak memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Menteri Pemuda dan Olah Raga, PSSI, PT. LIB dan seluruh Petinggi Klub Liga 2 Indonesia.
Penyataan Sikap manager PSBS Biak selain memberikan opsi pada surat pernyataan sikap yang menurutnya hanya satu-satunya klub yang dengan sadar tanpa paksaan dan atas rasa kecintaannya terhadap kemajuan sepak bola di tanah air serta melihat berbagai hal, salah satunya adalah rencana LIB untuk menggelar kembali Liga 2 Indonesia di akhir Febuari 2023 nanti.
Manager PSBS Biak Jimmy Carter Kapissa yang sudah memimpin PSBS selama 4 Musim itu menyampaikan perihal penolakannya terkait kelanjutan Liga 2 Indonesia 2022-2023 dilanjutkan kembali dengan melihat beberapa hal dan alasan yang menurutnya bukan hanya dialami oleh PSBS Biak, tetapi juga dialami oleh klub liga 2 lainnya.
Dalam surat resmi dari manager PSBS Biak yang disampaikan pada saat acara Owner’s Meeting Liga 2 Indoensia pada Selasa 24 Januari 2023 di hotel Sultan Jakarta kepada PT. LIB, yang selanjutnya tembusan disampaikan kepada yang terhormat Presiden Republik Indonesia, Menteri Pemuda dan Olah Raga, Menteri PUPR dan PSSI.
PSBS Biak menyampaikan penolakannya melalui surat Penyataan Sikap bernomor surat Nomor : 03/PSBS/SK/I-2023 yang disampikan langsung pada saat pelaksanaan Owner’s Meeting tersebut.
Isi surat tersebut yang menuangkan beberapa opsi yang dipandang berkaitan dengan Surat dari PSSI Nomor. 253/UND/205/I-2023 tanggal 12 Januari 2023 Perihal Keputusan Eksekutif PSSI dimana salah satu point keputusannya adalah Kompetisi LIGA 2 Musim 2022/2023 tidak dilanjutkan, maka dengan berbagai pertimbangan Klub PSBS Biak menerima Keputusan tersebut sebagaimana yang sudah pernah disampaikan oleh Managemen PSBS Biak tentang tanggapan saat surat penundaan kompetisi akibat Tragedi Kanjuruhan tersebut oleh PSSI.
“Tanggapan kami setelah dua bulan belum ada kepastian hingga saat ini sudah lebih dari dua bulan, Kami mengusulkan apabila Liga 2 dilanjutkan maka digunakan sistim Home Tournament untuk Wilayah Timur diadakan di Jayapura, dan biaya ditanggung oleh PT. LIB karena apabila dilaksanakan home and away, maka tentunya pasti ada Klub yang merasa keberatan akibat kebutuhan pembiayaan akibat ketidakpastian dan pembiayaan yang banyak terkuras serta minimnya sponsorship pasca tragedi kanjuruhan,”
Dikatakannya dengan Surat Keputusan Komite Eksekutif maka Kami dari PSBS Biak menyatakan Sikap sebagai berikut :
1. Klub PSBS Biak menerima Keputusan Pemberhentian Kompetisi Liga2 Tahun 2022/2023
2. PT.LIB diminta untuk tetap konsisten mengenai Subsidi yang sudah disepakati, mengingat bulan Oktober, November dan Desember 2022 hingga bulan Januari Operasional Gaji Anggota Tim masih tetap berjalan tanpa ada Sponsorship lainnya yang berujung pada akhir masa kontrak dan akan dilakukan pembubaran klub sesuai masa kontrak yang telah berakhir.
3. PSSI wajib menjaga wibawa dan Kredibilitas Sepakbola di Indonesia.
4. PSSI dan PT.LIB wajib mengganti Kerugian Klub musim sebelumnya 2020 (saat Covid 19) dan Musim 2023.
5. Adanya wacana dari Kemenpora untuk melanjutkan liga 2 dan jika Klub yang tidak mampu secara pembiayaan untuk melanjutkan dan memilih tidak ikut dalam liga yang diwacanakan tersebut jika berjalan sebelum KLB dan Kongres Luar Biasa, maka klub yang tidak terlibat pada pertandingan dimaksud tidak dikenakan sanksi maupun degradasi.
6. Silakan Kemenpora, PSSI dan PT. LIB mencarikan solusi untuk mengatasi sehingga ada keseimbangan dengan rekrutmen dari Liga 3
7. Bagaimana tanggapan dari Kementrian PUPR dan Kemenpora bersama PSSI dan LIB terkait Instruksi Presiden untuk perbaikan dan pembenahan Infrastruktur Stadion Perserta Liga tahun 2022-2023
8. PSBS Biak menyatakan tidak ikut dalam Kompetisi Liga 2 2022-2023 yang dipandang belum jelas hingga hari ini bila ditinjau dari berbagai hal jika dipaksakan untuk dilanjutkan kembali.
9. Adanya isu terkait suap sebesar 15 juta rupiah yang dituduhkan kepada klub-klub yang menolak Liga 2 dilanjutkan, PSBS Biak tidak pernah menerima uang tersebut, baik langsung maupun tidak langsung dan tidak pernah berkonspirasi dengan klub manapun untuk menolak ataupun melanjutkan kompetisi sebagaimana yang dimuat dalam berita online di beberapa media.
Secara tegas Jimmy Kapissa manager PSBS Biak yang akrab disapa JK menyampaikan bahwa PSBS Biak TIDAK PERNAH MENERIMA UANG senilai 15 juta. “PSBS Biak tidak tahu tentang hal itu. Sangat rendah jika harga diri Klub diperjual belikan jika untuk merusak dan mencoreng wajah dunia sepak bola di tanah air Indonesia,”tegasnya.
Kompetisi terjeda hingga dihentikan tentu berkonsekwensi pada masalah finansial klub yang memang sangat terbebani akibat kejadian tragedi Kanjuruhan namun di balik duka yang mendalam di seluruh tanah yang menjadi sorotan dunia tersebut, ada hal baik yang perlu dilakukan oleh seluruh stakeholder dalam rangka pembenahan semua hal yang terkait dengan Liga sepak bola Indonesia.
“Saya berharap Kementrian Pemuda dan Olah Raga juga mencarikan solusi kepada klub-klub yang terkena imbas finansial akibat tragedi tersebut dan melalui Kementian PUPR, harus ada perhatian serius dan intervensi serius bersama kementrian terkait dalam rangka peningkatan infrastruktur Stadion Sepak Bola yang representatif sesuai regulasi oleh fifa khusus bagi peserta Liga 1 maupunya Liga 2 yang bisa digunakan juga oleh peserta liga 3 di daerah masing-masing agar diperhatikan kondisinya sehingga kedepannya klub-klub sepak bola di tanah air bisa layak untuk menggelar pertandingan yang layak dan nyaman,” ungkapnya.
“Atas Nama Bapak Herry Ario Naap Ketua Umum PSBS Biak dan Klub PSBS Biak serta Masyarakat Pecinta Bola Kaki di Biak Numfor dan Papua pada umumnya, sekali lagi saya sampaikan bahwa harus ada perhatian serius oleh Pemerintah Pusat dalam kebijakan guna mengintervensi dan memberikan Kebijakan Alokasi Anggaran Khusus untuk Pembiayaan Infrastruktur dan Penyelenggaraan Sepak Bola di Tanah Air Indonesia secara Khusus untuk Liga 1, Liga 2 dan Liga 3 sehingga Harkat dan Martabat dari Dunia Olah Raga yang bergengsi ini bisa diangkat dan menjadi Wajah Indonesia yang bergengsi di mata dunia, mengingat tidak semua Klub Liga 2 di Indonesia memiliki Sumberdaya Alokasi Biaya Mandiri maupun Sponsor yang memadai seperti klub-klub lainnya,”jelasnya.
“Saya pikir hal yang saya sampaikan inipun pasti dirasakan oleh rekan-rekan lainnya di beberapa klub Liga 2 maupun klub liga lainnya, hanya saja mereka belum menyampaikan tentang apa yang mereka rasakan. Saya yakin Bapak Jokowi Presiden Republik Indonesia sangat peduli dan akan memberikan perhatian serius terhadap Pembangunan Sarana dan Prasarana Infrastruktur Sepak Bola di tanah air, oleh sebabnya harus ada penyegaran penyelenggara serta pendampingan dan pemantauan ekstra dari pemerintah dan lembaga independen lainnya guna memajukan sepak bola di Indonesia dan di manca negara,”ucap Jimmy Kapissa.
Ia sangat berharap agar masyarakat secara khusus di Biak Numfor juga harus tahu dan mengikuti informasi dan perkembangan yang sedang teejadi di Liga 2 Sepak Bola Indonesia, tetapi secara khusus tentang perjuangan PSBS Biak di era sakarang yang sulit dalam pembiayaan karena sepak bola Liga 2 tidak boleh diintervensi melalui alokasi biaya Anggaran dan Pendapatan Belanja Daerah atau APBD, dengan kata lain tidak semudah kata orang. Untuk itu JK mengajak semua masyarakat Biak Numfor untuk sehati mendoakan dan turut berpartisipasi mendukung klub kebanggaan PSBS Biak.