Lensapapua, Pendamping Desa tingkat distrik yang terdiri dari pendamping Desa teknik maupun pendamping Desa pemberdayaan melakukan pelatihan untuk Tim pelaksana inovasi Desa dalam rangka peningkatan tupoksi tugas fungsi di masing-masing distrik dan Bagaimana pelaksanaan pengelolaan dana desa di setiap kampung.
“Pelatihan ini bertujuan agar mereka bisa melaksanakan dari perencanaan, pelaksanaan hingga pertanggungjawaban kemudian juga bagaimana mereka bisa memfasilitasi program inovasi itu di tingkat distrik nya masing-masing,” jelas Herman Sanadi, Ketua tim Penyelengara sekaligus pendamping Desa distrik yendidori,Jumat (7/12/2018).
Dikatakan bahwa kegiatan ini adalah program dari Kementrian oleh Dirjen pembangunan dan pemberdayaan kampung untuk mempercepat dan lebih memaksimalkan pengelolaan dana desa yang sudah bergulir sejak tahun 2015 hingga 2018.
“Program ini sudah mulai dari 2017 Namun karena ada kewajiban atau persyaratan yang tidak sempat dipenuhi oleh masing-masing kabupaten kota di penghujung tahun 2017 sehingga untuk Papua dan khususnya di Biak kegiatan itu tidak dilaksanakan sehingga baru di tahun anggaran 2018 ini baru bisa dilaksanakan,” jelas Herman.
Untuk peserta berasal dari pengelola yang terdiri dari keterwakilan masyarakat yang dipilih secara musyawarah di tingkat distrik yang terdiri dari ketua, bendahara dan 5 anggota yang akan diberi tugas untuk mendorong ke setiap kampung untuk lebih memaksimalkan dan memanfaatkan potensi potensi lokal yang ada.
Herman menambahkan, setelah tim inovasi desa dilatih maka tugas dan fungsi mereka bersama dengan pendamping Desa baik pendamping Desa tingkat distrik atau lokal akan melakukan sinergitas membangun sebuah inovasi dengan kepala kampung untuk mendorong di perencanaan Anggaran di tahun 2019.
“Jadi kedepan dalam pengelolaan dana desa lebih pada pengembangan potensi lokal yang ada sehingga lebih terkelola secara inovasi, lebih kreatif sehingga kita bisa juga mereplikasi keunggulan-keunggulan pengelolaan dana desa di kampung kampung di daerah lain yang sudah berhasil,” ujar Herman Sanadi.
Menurutnya hal yang dilakukan di kampung-kampung selama ini hanya begitu-begitu saja lebih kepada bahan fisik seperti membangun rumah dan lain-lain tapi dari pelatihan ini kita mulai dengan bagaimana pengembangan sumber daya manusia dan ekonomi kreatif sehingga bisa terkelola secara kreatif atau terinovasi.
Ia berharap setelah pelatihan ini, para pesertanya bisa mempunyai semangat kemudian konsep atau ide ide Sehingga dalam melakukan kerja kerja kreatif di kampung mereka juga bisa menjadi agen perubahan, bisa mampu mendorong partisipasi masyarakat disana untuk berkreasi.
“Papua begitu kaya, Biak punya potensi tetapi kendala kita yaitu kita belum bisa mengelolanya dengan baik secara inovasi, Pemerintah telah menyediakan dana yang begitu besar tapi bagaimana pengembangan potensi lokal ini dilakukan dengan cara-cara yang lebih kreatif dan inovatif dan itu hanya ada di sumber daya manusia yang betul-betul mau bekerja,” pungkas Herman. red