Lensapapua– Mengingat telah memasuki tahun ke 4 implementasi Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), manfaat yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia semakin banyak dirasakan.
Mulai dari yang sudah bergantung pengobatannya kepada JKN-KIS sampai yang baru merasakan manfaatnya. Seperti yang dialami seorang siswa di Sekolah Menengah Atas (SMA), Onlike Irene Papodi (18). Diusianya yang telah memasuki masa remaja ini, rentan terhadap sakit maag seperti yang dialaminya sendiri.
Sang ibu yang ditemui tim Jamkesnews di Rumah Sakit Herlina Sorong saat menjaga Irene menceritakan bagaimana sang putri bisa berbaring dirumah sakit untuk melakukan perawatan inap, Rabu (27/02).
“Awalnya ia berangkat ke sekolah seperti biasa, lalu di jam istirahat ia merasakan badan terutama perutnya mengalami sakit seperti keram, keringat dingin dan akhirnya ijin untuk pulang. Sampai dirumah tidak kunjung membaik juga, akhirnya saya larikan ke UGD.
Dan ternyata dokter bilang maag akut, sebelumnya tidak ada riwayat maag, mungkin karena makannya kurang teratur,” ungkap sang ibu.
Irene mengaku bahwa ini merupakan kali pertamanya menjalani perawatan rawat inap, sang ibu pun melanjutkan bahwa ia dan keluarga sudah menjadi peserta JKN-KIS sejak 2014 yang lalu sebagai Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), tapi baru pertama kali menggunakan manfaat JKN-KIS dengan baik.
“Kami sekeluarga selama ini Puji Tuhan masih sehat-sehat saja. Baru pertama kalinya ini anak sakit dan kami tidak ada persiapan biaya sama sekali, awalnya ragu ketika dokter bilang harus opname, biaya dari mana.
Suami hanya bantu-bantu dikapal nelayan, biaya hidup untuk makan dan sekolah anak-anak. Untungnya dengan sangat bersyukur, hanya dengan modal yakin dengan kartu JKN-KIS ini, semuanya dijamin. Kami tidak ada mengeluarkan biaya sama sekali, terima kasih BPJS Kesehatan,”kata sang ibu.
Dengan adanya Program JKN-KIS ini Irene dan sang ibu berharap agar Program JKN-KIS akan selalu ada untuk masyarakat seperti keluarganya yang membutuhkan bantuan ketika harus dihadapi mengalami sakit secara tiba-tiba tanpa mempersiapkan biaya maupun yang tidak memiliki biaya sama sekali. (Red-TR/ws)