Lensapapua, Biak – Peduli ketahanan pangan di masa pendemi covid-19, Danlanal Biak Kolonel Laut (P) Budi Darmawan Amran berinisiatif untuk membuka lahan kosong di area Lanal Biak menjadi lahan untuk berkebun. Lahan hutan seluas kurang lebih 10.000 M2 tepat dibelakang Rumkit AL Biak akan dimanfaatkan untuk bercocok tanam bibit tanaman bahan pokok maupun sayur-mayur, Selasa (23/06/2020).
Mako Lanal Biak yang berada di atas Lahan seluas 109 Ha dikelilingi oleh hutan berkountur karang yang telah ada sejak puluhan tahun yang lalu. Adanya Wabah Virus Corona (Covid-19) ini memberikan dampak bagi berbagai aspek kehidupan, untuk memutus mata rantai penyebarannya menjadikan semua aktifitas menjadi serba terbatas dan berpengaruh pada roda perekonomian, tranportasi laut juga dibatasi sehingga dari sisi jalur logistik menjadi berkurang mengakibatkan stock bahan pangan terutama sayuran dan buah di Kota Biak menjadi sangat minim.
Menanggapi hal ini, atas dukungan Danlanal Biak, maka prajurit Lanal Biak tergerak untuk mengatasi kesulitan tersebut, yaitu dengan memanfaatkan lahan kosong yang ada. Kurang lebih lahan seluas 10.000 M2 telah digarap secara swadaya oleh para prajurit TNI AL ini untuk penanaman bibit sayur-sayuran seperti Kangkung, sawi, buncis, bayam, cabai, bawang, jahe, sere, jagung, pisang dan umbi-umbian serta tanaman lainnya.
Karumkital dr. Gandhi, AT Biak Letkol Laut (K) dr. Syarif Mustika Harinurdi, Sp.B., M.Tr., Opsla yang juga Ketua Tim penanganan Covid-19 Lanal Biak turut mendukung kegiatan ketahanan pangan yang telah menjadi atensi Pimpinan dengan melibatkan para prajurit dan staf rumah sakit di sela-sela kesibukan pelayanan.
“Hal ini juga memberi manfaat kepada pasien dan pengunjung untuk menikmati keindahan alam dari sekitar lahan produksi (Wisata Botani) dimana lahan tersebut berada di garis pantai bagian selatan Pulau Biak, dengan harapan dapat dimanfaatkan sebagai medical tourism (wisata kesehatan) terapi bagi para pasien,” tuturnya.
Menurutnya, pemanfaatan lahan ini dengan berbagai ide kreatif dapat merubah paradigma yang selama ini menyatakan bahwa Biak sebagai Pulau Karang Panas yang tidak subur ternyata menyimpan berbagai potensi, tidak hanya sebagai lahan produktif namun juga dapat sebagai tujuan wisata.
Sementara itu, Danlanal Biak menyampaikan bahwa proses merubah lahan hutan karang menjadi suatu yang produktif bukan hal yang mudah, dibutuhkan keseriusan dan semangat pantang menyerah, karena pelaksanaan kegiatan pembukaan lahan sampai dengan siap tanam, harus melalui beberapa tahapan, diantaranya pembersihan lahan dengan menggunakan alat berat exavator selama satu minggu penuh, mendatangkan tanah yang relatif subur dari Biak Timur yang berjarak lebih kurang 30 Km, pengadaan tanah humus dan pupuk, pembuatan galangan-galangan, Pengurukan dan pengadaan sistem pengairan.
“Lahan yang telah digarap secara swadaya dengan luas lebih kurang 10.000 M2 oleh para prajurit, saat ini sedang dalam proses penyemaian bibit sayur-sayuran, sehingga nantinya tanaman ini dapat tumbuh sesuai dengan yang diharapkan, dan hasilnya bisa bermanfaat bagi banyak orang,” ujarnya.
“Slogan Dari “Kita Untuk Kita” merupakan kata penyemangat dalam setiap kegiatan ketahanan pangan Lanal Biak, tanpa terasa karena dengan semangat kebersamaan kegiatan ini sudah berlangsung selama dua bulan. Dengan harapan hal ini dapat menjadi proyek percontohan bagi lahan sejenis yang banyak terdapat di Kabupaten Biak Numfor,” tambah Danlanal.
Dikatakan bahwa, saat ini juga Lanal Biak sedang membuka lahan baru seluas 900 M2 yang berlokasi disamping Mako Lanal Biak. Nantinya lahan yang telah produktif akan tetap dijaga dan dirawat secara maksimal sehingga pemanfaatan hasilnya dapat dirasakan oleh banyak orang baik oleh seluruh personil Lanal Biak maupun masyarakat sekitar.