LENSAPAPUA– Masalah kesetaraan gender menjadi salah satu isu penting nasional yang tentunya membutuhkan penangan yang lebih komprehensif dan harus segera dicarikan solusinya. Kegiatan tersebut melalui suatu bentuk diskusi, dengan Pembicara DR. Ana Fathia, M.Si dari IPB Bogor bekerjasama dengan Kantor Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan KB Kabupaten Sorong, yang berlangsung selama 2 hari di Aimas, Selasa (3/9).
Dalam diskusi tersebut, ada beberapa hal penting terkait dengan kesetaraan gender di mana salah satu topik menarik, yakni masalah kemiskinan yang menjadi faktor pemicu terjadinya masalah utama menumbuh kembangkan kehidupan dalam lingkungan keluarga.
Ada berbagai pendapat dari para peserta yang merupakan perwakilan dari SKPD yang ada di daerah ini sebanyak 20 orang, yakni ada yang menuturkan ciri-ciri kas keluarga miskin, dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain, tidak memiliki tempat tinggal tetap, makan sekali sehari, tidak memiliki sanitasi yang baik, minimnya tingkat pendidikan, dan lainnya.
Penyebab lain terjadinya kemiskinan, karena dipengaruhi oleh konstruksi budaya yang lebih kuat, karena masih menganut budaya tradisional dan menganggap kaum perempuan pada yang lemah dengan strata sosial yang ke sekian, jika dibanding kaum pria.
Melalui diskusi ini akan memberi berbagai masukan dan saran agar masalah kesetaraan gender itu perlu ditangani lebih proporsional, dan setidaknya bisa merubah pola hidup masyarakat yang menerima kenyatan hidup dengan apa adanya.
Untuk menangani permasalahan sosial tersebut, kata Ana Fathia, dibutuhkan emansipasi peran serta kaum perempuan agar dapat memberi sumbangan pikiran dan adanya keterlibatan langsung dalam berbagai bidang pembangunan.
Dengan demikian, berbagai masalah yang tengah dirundung bagi kaum Wanita, tidak dianggap sebagai kaum yang tertindas. “Jika, permasalahan itu tidak segera diatasi secara baik maka akan terus menimbulkan gejolak di tengah masyarakat,” Ujarnya. (Red)