Lensapapua– Pemerintah daerah Kabupaten Sorong melalui Dinas tenagakerja dan transmigrasi (Disnakertrans), berikan bantuan satu buah mesin tempel merk Yamaha Enduro 15 PK lengkap dengan body perahu serta peralatan pendukung lainnya kepada kelompok nelayan di Kelurahan Malasom Distrik Aimas, Rabu (23/12)
Kepala Disnakertrans Kabupaten Sorong, Drs. Obednego Saranga, MM., dalam wawancaranya dengan media ini menjelaskan bahwa bantuan tersebut berasal dari dana APBN dalam hal ini Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) RI yang disalurkan melalui disnaker.
Kaitan dengan bantuan dimaksud kata Obednego, untuk tahun 2015 program dari Disnakertrans sudah dua kali memberikan bantuan peralatan yang sama, salah satunya lagi untuk kelompok nelayan di daerah Asbaken.
Jika dikalkulasikan bantuan satu unit peralatan nelayan tangkap ikan ini nilainya bisa mencapai Rp. 60 jutaan, dengan panjang body perahu 10 meter maka kapasitasnya diperkirakan mampu menampung 1 Ton ikan dengan 6 orang nelayan, kata Obednego.
Sementara itu, Kepala bidang Pentaker Kabupaten Sorong, Amorudin K. Latarang, S,Sos., menambahkan, untuk tahun 2016 Disnakertrans mendapatkan bantuan terbesar dari pusat dengan PAGU nilai keseluruhan Rp. 2 Milyar 441 juta, yang terdiri dari program padat karya infrastruktur 3 paket, padat karya produktif 3 paket dan pemberdayaan Tenaga Kerja Muda (TKM) 8 paket, jadi total seluruhnya ada 14 paket.
14 paket ini bersumber dari dana tugas bantuan Kemenaker, selain itu kami juga masih bisa lobi-lobi dana lainnya di Direktorat PTKA maupun di PTKDN, hanya saja itu tergantung dari kemampuan SDM yang ada untuk mengerjakannya, terang Amor.
Hal ini kata Amor, sesuai dengan perintah dari Bupati Sorong, agar semua kepala-kepala dinas harus bisa mencari dana-dana bantuan dari pusat termasuk juga dana Dekon maupun dana-dana lainnya yang berupa dana luncuran.
Ditambahkan Amor, selain bantuan dari Kemenaker, dari Disnaker juga ada bantuan dari dana Otsus yang diberikan kepada masyarakat, seperti tahun 2014 ada bantuan 2 paket dan untuk tahun 2015 ini ada 3 paket, meskipun dibagi dengan Lattas 2 paket dan untuk program penempatan 1 paket, jadi untuk tahun 2015 ini terjadi sedikit penurunan yakni dari anggaran 1 Milyar menjadi Rp. 750 juta saja, kata Amor. (Red)