Lensapapua, Sebagai wujud kepedulian sebagai putra asli tanah Moi, Dr. Stepanus Malak, Drs.,M.Si menyusun kamus bahasa Moi-Indonesia.
Kepada awak media Stepanus Malak mengungkapkan, penyusunan kamus tersebut semata-mata upaya untuk tetap menghidupkan bahasa suku Moi yang semakin tergerus perkembangan jaman.
“Saat ini di daerah perkotaan bahasa yang digunakan adalah Bahasa Indonesia oleh karena keberagaman suku dan etnis, sehingga bahasa daerah Moi perlahan-lahan tergeser dan semakin sedikit penggunanya”, tutur Malak.
Prihatin dengan kondisi tersebut, Stepanus Malak dibantu oleh seorang penulis, Waode Likewati, SE.,MM., menyusun Kamus Bahasa Moi-Indonesia.
Malak tidak keberatan jika ada yang menjadikan kamus tersebut sebagai referensi akademis maupun penyusunan karya ilmiah lainnya. “Tujuan utamanya adalah kepedulian terhadap bahasa daerah, kalau ada pihak yang ingin memanfaatkannya sebagai referensi ya silahkan saja”, kata Bupati Sorong itu.
Kamus Bahasa Moi-Indonesia merupakan yang pertama kali disusun dari sekira 251 bahasa suku se-Papua dan Papua Barat, dan saat ini telah dikembangkan ke dalam Bahasa Inggris serta sejumlah LSM di Belanda sedang men-terjemah-kan ke dalam Bahasa Belanda.
Kamus tersebut diterbitkan oleh penerbit buku ilmiah populer, PT. Sarana Komunikasi Utama – Bogor, Jawa Barat. red