
Manokwari, Lensapapua.com – Kelompok masyarakat tergabung dalam Forum Masyarakat Papua Peduli Freeport (FMPPF), serta kelompok mahasiswa dari beberapa degalitas kampus besar dengan sebutan Front Mahasiswa Nasional Pemuda Papua (FMNPP), kompak turun jalan suarakan kebebasan masyarakat pribumi terhadap tanah adatnya melalui perayaan hari pribumi se- dunia yang ke 24 tahun di Manokwari.
Aksi demonstrasi ini sesuai pantauan di lapangan, Kamis (9/8) terbagi di beberapa wilayah di titik Kota Manokwari mendapat kawalan ketat pihak aparat kepolisian saat para demonstran melakukan orasi hingga melanjutkan dalam aksi longmarch menuju kantor DPR – PB di Jalan Siliwangi, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari.
Seth Tata, salah satu kordinator aksi dari Awepa Comunity yang merupakan salah satu komunitas didalam Front Nasional Mahasiswa Pemuda Papua (FNMPP) saat berorasi di depan Swissbell – Hotel Manokwari yang terletak di Jalan Yos Sudarso Manokwari menyuarakan, kebebasan berpendapat milik dan hak semua warga negara. Selaim itu, dapat menjadi nuansa mengekspresikan kekecewaan penilaian pemuda papua terhadap kondisi terkini masyarakat pribumi yang belum mampu disejahterakan di atas negerinya dan hanya menjadi korban elit politik.
” Hadirnya perusahaan – perusahaan besar seperti PT. Freport dan perusahaan asing lainnya sampai kini belum mampu mensejahterakan masyarakat pribumi, yang adalah pemilik hak adat di negeri leluhurnya. Selain itu, pembagian saham PT Freport untuk kepentingan siapa??”, Ucap Seth Tata.
Meski sempat membuat geram Kapolres Manokwari AKBP Adam Erwindi, S.IK, yang dalam orasi demo damai tersebut, para demonstran sempat kompak berteriak papua merdeka, dan di barengi famlet tulisan west fredom papua, serta tulisan lain berkaitan kebebasan terlepas dari subtansi demo damai peringatan Hari pribumi sedunia ke 24 ini, namun antara kelompok mahasiswa dan aparat kepolisian setempat, tetap saling menjaga kamtibmas hingga aksi berlangsung dengan baik.
” Kalau kamu mau teriak merdeka jangan disini, kamu demo ribut usir perusahaan konglomerat dan sebagainya yang kalian rasa itu patut diperjuangkan, perjuangkan orasilah dengam baik dan bijak. Saya yang bertanggung jawab atas keamanan disini, jadi jelas!!,”Tegas Kapolres Manokwari AKBP Adam Erwindi saat memberikan peringatan keras kepada para demonstran.
Klik tautan video di bawah ini :
Sementara, Yan Christian Warinussy kepada awak media juga mengatakan, agenda perayaan turun jalan melalui demonstransi damai tersebut, sebelumnya telah dikoordinasikan dengan pimpinan dan para anggota MRPB. Dimana dalam aksi ini telah sangat jelas, sesuai Tema besar yang diangkat dalam aksi itu mempersoalkan hak orang asli Papua (OAP) dalam negosiasi dan pembagian saham (divestasi) PT Freeport Indonesia Company (FIC).
Dimana dalam Divestasi saham perusahaan raksasa asal Amerika Serikat dengan ditandai penandatanganan naskah perjanjian awal dengan Pemerintah Indonesia, dinilai sepihak dan tidak adanya dasar serta perwakilan para deligitimasi kelompok dari Masyarakat Pribumi dan Masyarakat Adat Penguasa Tanah Papua turut andil mengambil keputusan tersebut.
“Sehingga melalui hari bersejarah yakni Hari Masyarakat Pribumi yang diperingati di tingkat internasional dengan tema mengenai Migrasi, kami diseluruh penjuru negeri Papua akan terus menyuarakan keadilan ini,”Tukasnya.
Adapun sesuai informasi di lapangan aksi serupa juga serentak di lakukan di hari yang sama Kamis (9/8/2018) di beberapa kota yakni di Sorong, Manokwari, dan Jayapura. (ian)