
Lensapapua – Kehadiran kami di Sorong bersama rombongan tentu memiliki tujuan besar yakni memperkenalkan Rok Rumput salah satu hasil koleksi desain kami yang akan dipamerkan pada Festival Pesona Tanah Papua yang akan diselenggarakan pada tanggal 3 sampai 6 Mei 2023 Minggu depan.
Tetapi poin yang paling penting bagi saya adalah bagaimana untuk mengkolaborasi hasil desain ini dengan pakaian dari pegunungan atau rok rumput, ujarnya
Demikian disampaikan desainer kondang Samuel Watimena saat tiba dibandara di Bandara Deo Sorong dari Jakarta bersama sejumlah desainer muda lainnya, didampingi Ketua Cendekiawan Perempuan Papua (CPP) dr. Rosaline Rumaseuw. Minggu (30-04/23)
Lanjut Sami, rombongan yang turut mendampingi saya disini adalah desainer muda ada lima orang di antaranya Mas Mahendara, Yoyok, Yoyok Prasetyo.
Sehingga saya coba untuk mengajak beberapa desainer muda tadi untuk bersama-sama ke Papua, karena di wilayah ini merupakan pasar masa depan.
“Jadi pasar bukan sekedar pasar saja. Tapi pasar yang saya maksudkan adalah pasar masa depannya Indonesia,” ungkapnya.
Kehadiran kita di Kabupaten Sorong ini adalah ajakan dari Ketua Cendekiawan Perempuan Papua Rosaline Rumaseuw, kata Samil sambil kelopak matanya melirik ke Rosaline Rumaseuw dengan suasana penuh akrab.
Tujuan lain dengan adanya Festival Pesona Papua, yang akan digelar di Aimas, sejak 3 hingga 6 Mei mendatang, ujar Sami, tujuannya ada program lain justru yang akan saya lihat di sini.
“Katakan festival ini digelar untuk melihat berbagai produk dari Papua. Makanya, melalui momen besar ini kita akan ajak mereka untuk berkolaborasi dengan desainer hasil produk di Ibu Kota,”imbaunya
Selanjutnya, yang akan ditampilkan, kata dia, adalah Nusantara. Jadi, kalau kita bicara Indonesia ada sesuatu yang menarik (something interesting) adalah Nusantara-nya.
Apalagi kita sekarang menuju Ibu Kota Nusantara yang baru di sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.
Dalam koleksinya yang akan ditampilkan berupa kain dari produk berbagai daerah di Nusantara yang telah dikoleksinya cukup lama. Sehingga dirinya antusias sekali dengan mengkaitkan rok rumput.
Lebih lanjut, ujar pria berdarah Ambon ini, menuturkan hal yang pasti membedakan antara rok rumput dengan berbagai produk desainer Negara luar lain, yaitu karena Indonesia merupakan Negara satu-satunya, dengan kekayaan kain wastra yang terlihat di dunia, akunya.
Seperti, tenun, lurik, batik dan lain sebagainya. Tapi itu semua patut kita akui karena adaya pengaruh Negara asing, tambahnya. (Rim/red)