Lensapapua,Biak – Danrem 173/PVB Brigjen TNI Iwan Setiawan, S.E.,M.M., berikan pembekalan kepada Prajurit Satgas Pam Mobile Yonif Para Raider 501/BY yang akan menggantikan Yonif 400/BR bertempat di Mako Yonif Raider 754/ENK Mimika Papua, Minggu (14/2/21).
Hal ini di sampaikan Kapenrem 173/PVB Mayor Caj Soebiyantoro dalam releasenya di Biak Papua.
Dalam pembekalannya Brigjen TNI Iwan menyampaikan kondisi wilayah Papua saat ini, dari segi geografis Papua merupakan wilayah yang sangat luas , di kelilingi gunung dan hutan hujan tropis yang masih asli dan sungai yang luas serta keragaman penduduk dengan adat istiadat yang masih kental.
“Jajaran Korem 173/PVB terdiri dari beberapa Kodim, diantaranya Kodim 1703/Deiyai dimana wilayah teritorialnya meliputi dua Kabupaten yaitu Kab. Deiyai dan Kab. Pania, Kodim 1705/Nabire meliputi tiga Kabupaten Yaitu Kab. Nabire, Kab. Dogiyai dan Kab. Intan Jaya, Kodim 1708/BN meliputi dua Kabupaten yaitu Kab. Biak Numfor dan Kab. Supiori, Kodim 1709/Yawa meliputi dua Kabupaten yaitu Kab. Yapen dan Kab. Waropen dan Kodim 1714/PJ yang meliputi dua Kabupaten yaitu Kab. Puncak Jaya dan Kab. Puncak serta Yonif RK 753/AVT”, jelas Danrem.
“Prajurit TNI yang akan melaksanakan penugasan di wilayah Papua sebelumnya harus mendapatkan pembekalan tentang kondisi wilayah Papua, baik kondisi geografis, adat istiadat masyarakat dan situasi yang terjadi saat ini”,ungkap Brigjen Iwan.
“Kalian nanti harus bisa menjalin hubungan yang baik dengan aparat kewilayaan dan harus menciptakan suasana aman serta membantu masyarakat sekitarnya dalam hal apapun, sehingga masyarakat merasa nyaman dan aman dengan kehadiran kalian”,ujar beliau.
“Hindari perbuatan-perbuatan yang dapat menimbulkan sakit hati masyarakat dan terjadinya pelanggaran HAM , oleh sebab itu selalu junjung tinggi Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan Delapan Wajib TNI di tempat kalian bertugas”, ucapnya.
“Kalian harus selalu bersemangat, jaga kekompakan , pahami bahwa tugas yang kalian emban ini merupakan suatu kehormatan yang diberikan negara untuk menegakkan kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini”,tegasnya.
