MANOKWARI, — Badan Kepedudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Papua Barat kembali menyelenggarakan sosialisasi peningkatan akses dan kualitas pelayanan Keluarga Berencana (KB) dalam Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) kepada para instansi terkait bidang pelayanan kesehatan dan jajaran majelis, perwakilan tokoh gereja dan petugas lapangan Kampung KB, bertempat di Mansinam Ballroom II, Swisbell Hotel Manokwari, senin (11/9/17).
Kepala BKKBN Perwakilan Papua Barat Drs. Benyamin Lado, disampaikan melalui Kabid KB&KR BKKBN dr. Christina menyatakan untuk mengukur keberhasilan pelayanan KB, perlu dilakukan peningkatan kualitas penyuluh KB dan petugas lapangan KB. Selain itu juga, untuk meningkatkan peserta KB aktif di seluruh wilayah Papua Barat khsusunya di Manokwari, sebagai ibukota Provinsi.
“Masih tingginya, anak yang menikah usia 15 sampai 19 tahun, orang yang tidak pernah menyentuh alat kontrasepsi, orang tidak ingin punya anak, tetapi tidak memakai alat kontrasepsi masih sangat tinggi, serta masih tingginya pemahaman masyarakat yang salah akan penggunaan alat kontrasepsi,” ujarnya di sela kegiatan sosialisasi tersebut.
Oleh sebab itu, sosialisasi yang telah dilakukan oleh BKKBN diharapkan semakin meningkatkan pengguna KB aktif baru di masa yang akan datang, dengan menurunkan tenaga sukarela. Hal ini pemting guna meningkatkan pelayanan KB implant, suntik, dan pil dapat tepat dan cermat hingga ke kalangan bawah masyarakat.
” Makanya kita gandeng kemitraan untuk bersama mensosialisasikan pentingnya sebuah perencanaan dalam memiliki jumlah anak, “Tuturnya
Tentunya ini terang Christin, untuk menyukseskan progam kependudukan keluarga berencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) di Provinsi Papua Barat, yang semakin sehat dan cerdas, guna mewujudkan masyarakat yang mandiri.