
Manokwari, lensapapua — Apapun jenis narkoba semua berbahaya. Selain bisa menimbulkan kematian, masa depan penggunanya pun akan suram. Hal inilah yang tengah di pelopori bagi masyarakat untuk stop dan lawan narkoba, apalagi sampai mencobanya.
Demikian dikatakan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua Barat Drs. Nanang Hadiyanto dan Koordinator Bidang Pemberantasan Sugeng Wintarso,saat melaksanakan kegiatan Diseminasi informasi pemanfaatan Media Penyiaran di RRI Pro 1 Manokwari dengan Tema “Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba” di Provinsi Papua Barat dengan Narasumber Kepala BNNP Papua Barat, (23/8).
Dalam paparannya, Nanang menjelaskan, tentang Hukum Pidana bagi para Pengedar Narkotika. Dimana kalau dari segi penindakan dan pemberantasan itu menjadi tugas BNN, tapi untuk pencegahan jadi tugas semua, karena harus ada keterlibatan stakeholder dan masyarakat. Kepala BNNP Papua Barat Nanang juga menghimbau, kepada semua lapisan Masyarakat untuk tidak mengkonsumsi narkoba jenis apa pun.
Dimana Penggunaan narkoba dapat berdampak pada kerusakan otak dan sistem syaraf, selain itu dapat menimbulkan kematian. Hal ini berdasarkan data penelitian yang dilakukan BNN pada tahun 2015, pemakai dan penyalahgunaan narkoba di Indonesia mencapai 2,18 persen.
“Narkoba itu haram dan menggunakan narkoba dilarang seluruh agama,” ujarnya.
Dijelaskannya melalui setiap sosialisasi serta penyuluhan ini merupakan langkah penting mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba di kalangan masyarakat, khususnya bagi kalangan pelajar dan usia remaja, yang dinilai rentan terhadap bahaya dan rusaknya moral karena Narkoba. Selain itu, Pendidikan mengenai bahaya narkoba bagi remaja sudah seharusnya diberikan sejak dini, guna melindungi masa depan bangsa karena masa depan bangsa terletak di tangan anak-anak bangsa.
Dilain sisi, telah marak dan banyaknya faktor penyebab terlibatnya remaja dalam penggunaan narkoba, diantaranya faktor individu dan lingkungan.
“Dari faktor individu biasanya karena rasa ingin tahu atau ingin coba-coba,” katanya.
Membangun masyarakat yang bebas narkoba akan lebih mudah dilakukan jika didukung semua pihak, termasuk institusi pendidikan, swasta, negeri serta BNN.
“Mengisi dengan hal-hal bersifat positif dan mendekatkan diri kepada Tuhan perlu dilakukan agar terhindar dari pengaruh narkoba,” sarannya.
Di akhir dialog, Narasumber menyampaikan “Mari bersama sama kita jauhi narkoba, salah satunya dengan meningkatkan kewaspadaan, mengerti pengetahuan tentang bahaya obat-obatan terlarang ini, memperkuat iman dan tetap bergaul dengan kelompok atau komunitas yang positif yang tidak berhubungan dengan narkoba”.
” Perlu diingatkan bahwa pelaku narkoba awalnya bersifat coba-coba, namun akhirnya mulai menjadi ketagihan. Narkoba tidak hanya akan merusak kesehatan , namun juga akan merusak masa depan anda. Dan siapapun yang berhubungan dengan peredaran, penyalahgunaan Narkoba diancam hukuman pidana,”Tukas Nanang Mengingatkan. (ian)