
Lensapapua– Terkait Launching Aplikasi Super KeBal ( Sistem Update Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah ) yang baru saja dilaksanakan, Nimrod Sesa. S.Ip. MM., selaku Kepala Bidang Anggaran yang berhasil melakukan sebuah proyek perubahan pada saat pelaksanaan Diklat PIM 3 tahun 2019 lalu, menjelaskan, bahwa Aplikasi Super KeBal dibuat oleh Depdagri dengan tujuan untuk mempermudah pendataan maupun tatakelola asset daerah dengan melibatkan banyak orang.
Selaku peserta dalam Diklat PIM 3 kami dididik untuk menciptakan sebuah inovasi atau perubahan dari sesuatu yang tidak ada menjadi ada. sehingga aplikasi ini kita pelajari dan kembangkan untuk dapat digunakan dikabupaten Sorong pada tahun 2020 mendatang, ujar Nimrod. Jumat (06/12)
Aplikasi Super KeBal adalah sebuah aplikasi update rencana kebutuhan barang milik daerah, yang merupakan dokumen perencanaan anggaran yang sangat penting, karena setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diharapkan dapat membuat perencanaan kebutuhan barang asset milik daerah. karena yang terjadi selama ini, ada OPD yang tidak memiliki asset barang daerah dan ada yang memiliki. hal ini dikarenakan tidak adanya perencanaan yang baik, beber Nimrod.
sebagai contoh, kalau kita sudah membuat perencanaan yang baik, maka ketika OPD mengajukan pengadaan barang asset atau mobil, ternyata didalam dokumen tersebut sudah ada, maka sistem ini akan langsung menolak. karena mobil sudah ada dalam daftar dokumen. Jadi pada intinya melalui aplikasi ini, asset barang milik daerah, akan terdata dan terkelola dengan baik.
Sementara persoalan yang saat ini kita hadapi dan kita dikejar oleh KPK ( Komisi Pemberantasan Korupsi ) adalah karena kita belum memiliki dokumen yang baik untuk pengelolaan seluruh asset-asset barang milik daerah. sedangkan seluruh asset pemerintah kan dibeli dengan uang negara melalui pajak yang dibayar oleh masyarakat. jadi asset daerah wajib kita jaga. ujar Nimrod.
Oleh karena itu, dengan adanya aplikasi Super KeBal, kita sangat terbantu, kita tinggal pindahkan seluruh data atau visi misi pemerintah lanjut ke Renstra kemudian lanjut ke Renja, sehingga setiap tahunnya kita bisa tau apa-apa saja kebutuhan yang kurang atau yang sudah ada dimasing-masing OPD, dan jika aplikasi ini sudah diterapkan dengan baik, tetunya bisa lebih mengefisiensi anggaran, efisiensi waktu, tinggal masukkan data, lalu diinput, dan data tersebut akan terkoneksi secara otomatis dengan SIMDA Perencanaan dan SIMDA Keuangan, beber Nimrod. Red