Lensapapua– Ketua Kwarda Pramuka Papua Barat Ir. M.L. Rumadas, M.Si menegaskan kegiatan kepramukaan yang ada di lembaga pendidikan beberapa tahun belakangan ini tidak aktif agar perlu dihidupkan kembali, dan masuk menjadi kurikulum wajib ekstrakurukuler, ujarnya di Aimas, Kamis (10/7).
Menurut Rumadas, yang menjadi masalah sekarang yakni khusus bagi para pembina di setiap sekolah harus dibekali dengan pengetahuan yang cukup di bidang kepramukaan. Jika tidak demikian bagaimana organisasi ini bisa berjalan, katanya.
Yang kita lihat beberapa tahun belakangan ini pada kenyataannya hampir di semua sekolah baik dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas setiap hari Jum’at dan Sabtu mereka mengenakan seragam pramuka, tapi anehnya kegiatannya tidak ada, ujar Rumadas yang juga mantan Sekda Papua Barat.
Dengan dilantiknya pengurus kwarcab pramuka 3302 Kabupaten Sorong ini, ia berharap agar terus melakukan sosialisasi ke semua jenjang pendidikan bahwa kegiatan kepramukaan mulai tahun ajaran 2014 ini masuk dalam kurikulum sekolah.
Para pelajar usia mulai 7 tahun hingga 25 tahun atau masuk pada jenjang pendidikan tinggi perlu dibekali dengan pengetahuan kepramukaan untuk membina mental dan moralitas anak, khususnya kaum muda dengan berbagai hal positif sehingga kelak generasi muda tersebut bisa melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan, tambahnya. (rim/Red)