Lensapapua – Kepala Pusat Inovasi Administrasi Negara (PIAN) LAN, Isti Heriani kepada awak media mengatakan, kami dari Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN RI) terus mendorong agar Pemda untuk memunculkan berbagai inovasi, ujarnya, Jum’at (18/6-2021) di aula Baperlitbang Aimas.
Kegiatan ini mulanya kita sebut dengan metode 5D plus satu, yakni menumbuhkan kesadaran dan kemauan berinovasi (Drum- up), lalu kita mendiagnosa berbagai permasalahan secara bersama (Diagnose), menuangkan gagasan kedalam rencana aksi inovasi (Design)
Serta, menjalankan rencana aksi inovasi (Deliver), dan berikutnya, menyajikan hasil inovasi kedalam sebuah ajang vestifal inovasi (Display).
Tentunya, kita berharap Pemda mencoba bahwa mereka bisa menghasilkan ide-ide inovasi sasaran/ tujuannya untuk kepentingan masyarakat, urai Isti, sembari mengingatkan pentingnya daerah untuk terus berinovasi.
Sasarannya, kita ajak semua unit-unit OPD maupun Unit Pelaksana Teknis (UPT) seperti Puskesmas. Termasuk wilayah tingkat distrik (kecamatan) kita ajak, karena semua masuk dalam Aparatur Sipil Negara.
“Tujuan lainnya, kita terus mendorong, ayo bekerja tidak seperti era dulu lagi. Saat ini, sambung Isti kita sudah memasuki era digital yang membutuhkan responsif dari semua pihak untuk terus berkompetisi dalam memajukan daerah dari berbagai aspek,” ajaknya.
Seringkali dikeluhkan dari berbagai daerah saat kami berkunjung, terutama masalah anggaran pendukung.
“Sebenarnya kami ingin mengajak rekan-rekan di daerah keterbatasan anggaran bukan menjadi sumber penghalang utama. Justru, kami ingin mengenalkan kepada mereka bahwa meski dengan berbagai keterbatasan, tapi paradigma kerja harus lebih inovatif dan kreatif,” pungkasnya.
Nah, kadang-kadang dari keterbatasan anggaran ini justru teman-teman kita ajak coba dengan keterbatasan anggaran ini bagaimana solusinya. Jadi, kita ajak untuk berpikir lebih kreatif.
Dia menambahkan, anggaran yang ada tidak perlu harus menambah anggaran baru. Tapi, anggaran yang sudah ada kita manfaatkan lebih optimal dalam berinovasi.
“Memang kita terus terang saja dan secara jujur tidak semua daerah berhasil, dan ada juga beberapa daerah berhasil. Di sini kami menilai, faktor-faktor keberhasilan, yang paling penting adalah komitmen dari pimpinan paling atas dalam hal ini kalau di daerah adalah (kepala daerah) itu menjadi kunci yang paling utama.
Selanjutnya, akan ada dukungan dari seluruh unit selaku pengelola inovasi itu sendiri. Seperti, saat ini kita di Kabupaten Sorong, dengan Baperlitbang ikut proaktif untuk mendorong agar daerah ini harus lebih berinovasi, tutupnya. (Rim/red)