Lensapapua, Biak – Dalam rangka menjaga sustainabilitas Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat ( JKN – KIS ), BPJS Kesehatan Kantor Cabang Biak Numfor giat melakukan telecollecting untuk meningkatkan kepatuhan peserta JKN-KIS segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dalam membayar iuran.
Selain dilaksanakan sebagai upaya untuk mengumpulkan iuran JKN – KIS, telecollecting juga dilakukan untuk mengedukasi masyarakat akan pentingnya terdaftar sebagai peserta JKN-KIS dan membayar iuran tepat waktu.
“Melalui program telecollecting, selain kami mengingatkan mengenai kewajiban membayar iuran namun juga mengedukasikan kepada peserta terkait pentingnya prinsip gotong royong, dimana yang mampu membantu yang kurang mampu dan yang sehat bantu yang sakit. Harapannya, makin hari makin banyak masyarakat yang sadar bahwa iuran mereka sangat dibutuhkan untuk membiayai pelayanan kesehatan peserta JKN-KIS lain yang membutuhkan,” ujar Kepala Bidang Penagihan dan Keuangan BPJS Kesehatan Cabang Biak Numfor Delila Louisa Rumbiak, Senin (09/03).
Delila juga menambahkan, dalam mendukung telecollecting terdapat aplikasi-aplikasi penagihan dan keuangan untuk memaksimalkan proses collecting iuran kepada peserta mandiri. Delila mengungkapkan bahwa dengan adanya telecollecting ini, peserta juga dapat menginformasikan kendala yang dihadapi dalam melakukan pembayaran iuran sehingga kami dapat memberikan solusi terkait kendala tersebut.
“Dalam prakteknya tidak semua peserta PBPU yang dihubungi dapat menjawab telepon dari staf Penagihan, ada beberapa yang mungkin memiliki kesibukan sehingga tidak dapat menjawab telepon tersebut. Oleh karena itu, bagi peserta yang tidak sempat menerima telepon kami mengirimkan pesan berupa informasi bulan tunggakan dan total tagihan iuran yang menunggak untuk mengingatkan peserta tersebut,” ujar Delila.
Sementara itu, Anovia Lesnussa petugas Telecollecting BPJS Kesehatan Cabang Biak Numfor mengungkapkan bahwa dalam sehari ia bisa menghubungi kurang lebih 100 peserta PBPU yang menunggak. Ia mengatakan pada umumnya alasan peserta terlambat membayar iuran JKN-KIS dikarenakan faktor lupa.
“Kebanyakan peserta ketika dihubungi, mengaku sangat berterima kasih karena telah diingatkan, hal ini dikarenakan kebanyakan peserta sangat sibuk dengan pekerjaan mereka sehingga lupa untuk melaksanakan kewajibannya sebagai peserta JKN-KIS,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan dirinya optimis dapat mengedukasi dan membantu peserta mengiur JKN-KIS. Menurutnya, kunci dari kesadaran membayar iuran adalah peserta memahami besarnya manfaat jaminan kesehatan bagi dirinya dan keluarganya.
“Harapan saya ke depan, kolektabilitas iuran di wilayah Kantor Cabang Biak akan semakin membaik dengan meningkatnya kesadaran masyarakat tentang Program JKN-KIS dan pentingnya disiplin dalam hal pembayaran iuran,” ungkapnya.
Selain melakukan telecollecting, Anovia juga gencar untuk menyosialisasikan aplikasi Mobile JKN karena dalam aplikasi ini sangat memudahkan peserta dalam mengecek tagihan dan juga pendaftaran Auto Debit. Diharapkan dengan sosialisasi tersebut, masyarakat dapat mengunduh aplikasi Mobile JKN agar kegiatan administratif yang biasanya dilakukan di Kantor Cabang BPJS Kesehatan dapat dinikmati melalui genggaman tangan.