20 April, Aksi Damai Besar-Besaran Akan Dilakukan di 4 Kabupaten Desak Pembentukan Provinsi KPU 

banner 120x600
banner 468x60

Lensapapua, Biak – Aksi unjuk rasa secara besar-besaran akan dilakukan di empat kota kabupaten yang ada di wilayah Saereri setelah Paskah. Aksi yang akan dilakukan itu terkait dengan aspirasi pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) Provinsi Kepulauan Papua Utara (KPU).

banner 325x300

Awalnya rencana aksi itu akan dilakukan tanggal 13 April 2022, namun karena pertimbangan masa pekan suci bagi umat Kristen, akhirnya pelaksanaan ditunda setelah paskah. Pelaksanaan aksi itu sendiri kembali akan dilakukan pada tanggal 20 April 2022 mendatang.

Ketua KNPI Kabupaten Biak Numfor Jimmy Krobo, S.Sos mengarakan, aksi untuk rasa yang akan melibatkan elemen masyarakat, termasuk pemuda pada dasarnya akan meminta supaya pemerintah pusat memberikan perhatian serius terhadap aspirasi pembentukan DOB Provinsi Kepulauan Papua Utara.

“Aksi sebagai bentuk tuntutan pembentukan Provinsi KPU akan dilakukan secara besar-besaran di empat daerah, yakni di Biak, Supiori, Waropen dan Serui. Aksi ini awalnya kami akan lakukan tanggal 13 April, namun kami undur karena pertimbangan menjelang Paskah, jadi nanti setelah Paskah baru kami lakukan,” ucapnya.

“Intinya semua elemen masyarakat akan terlibat, kami akan meminta supaya DOB Provinsi KPU juga ikut diakomodir, bersama tiga DOB yang sudah direkomendasikan DPR RI, intinya kami akan terus berjuang untuk kemajuan pembangunan di wilayah adat Saereri,” lanjutnya,

Sementara itu salah satu tokoh pemuda, Jimmy C. Kapisa, ST mengatakian, bahwa aksi damai yang akan dilakukan itu pada dasarnya merupakan salah satu bentuk kerinduan masyarakat di wilayah adat Saereri untuk kehadiran sebuah DOB, yakni Provinsi Kepulauan Papua Utara.

“Kami merindukan sebuah provinsi di wilayah adat Saereri, dan itu kami akan terus perjuangkan. Dari sisi SDM, kesiapan infrastruktur dan kelayakan lainnya kami sudah siap. Jadi sesuai dengan amanat UU Otsus, bahwa pembentukan DOB untuk provinsi tetap mengacu pada wilayah adat masing-masing, untuk itu kehadiran Provinsi Papua Utara juga wajib,” ujarnya.

Terkait dengan aksi itu, lanjut Jimmy, maka khusus di Biak, massa rencananya akan melakukan audensi ke sejumlah institusi terkait khususnya yang berpangkat jenderal. Audensi itu dinilai penting untuk meminta spirit terhadap aspirasi yang akan dilakukan.

“Biak itu jadi markas sejumlah institusi TNI/Polri, bahkan boleh dikatakan pangkalan militer wilayah Timur Indonesia. Untuk itu kami akan melakukan audensi dengan mereka, kami juga akan minta dukungan supaya apa yang diperjuangkan ini dapat terwujud, ada 6 jenderal di Biak, terkait dengan itu maka kehadiran DOB untuk provinsi sangat penting,” tandasnya.

Sekedar diketahui, koordinator lapangan diempat kabupaten nantinya masing-masing, di Kabupaten Biak Numfor akan dikoordinir oleh Jimmy Krobo, di Kabupaten Kepulauan Yapen oleh Gifli Buney, di Kabupaten Waropen akan dikoordinir oleh Hendrik Maniagasi dan di Kabupaten Supiori oleh Heronimus Mansoben.

banner 325x300

Respon (1)

  1. Sireri adalah barometer Papua, Saireri tdk blh gegabah kita harus tenang mengamati kondisi globally in Papua, Saireri kalau memakai konsep ini, brarti Sairerilah yg membuat perpecahan bagi Papua… 😭😭
    Selaku Sekertaris I. Dewan Adat Waropen Saya Menolak Konsep ini, dan saya berharap kita jangan bermain di air yg keruh, Sairei harus pintar membaca gelombang…

    Pesan Saya : Coba di komunikasikan kembali lagi🙏🏼

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses