

Lensapapua– Ketua panitia bursa inovasi desa Gerson Feliks Ap mengemukakan, untuk tahun 2019 ini khusus untuk kita di Kabupaten Sorong dibagi dalam 5 klaster, dengan total ada sekitar 13 distrik yang melakukan kegiatan tersebut, ujarnya, Rabu (24/07-2019) di Aimas.
Dijelaskan Gerson, bursa inovasi desa merupakan suatu strategi dalam rangka menyebarluaskan berbagai kegiatan pembangunan di desa (kampung), berupa dokumentasi (foto/video) maupun berbagai informasi lainnya manakala desa tersebut berhasil maka akan dijadikan percontohan bagi desa yang lain.
“Dana desa yang digunakan benar-benar tepat sasaran dalam pengembangan pembangunan fasilitas umum, sehingga adanya pemerataan pembangunan dari berbagai aspek yang ada,”tandasnya.
Ada 3 list menu bursa, seperti pada bidang infrastruktur penampungan air untuk aneka manfaat pertanian dan perkebunan, pengelolaan sarana air bersih desa, inpvasi mesian pencaca rumput untuk ternak, dan lain sebagainya.
Bidang kewirausahaan (ekonomi) meliputi diantaranya, pemanfaatan lahan tidur untuk wisata edukasi jamu, pengemabangan dan pengelolaan sagu melalui mesin parut, perencanaan bisnis untuk merintis pabrik tepung singkong, pemanfaatan lahan perkebunan menjadi tempat edukasi.
Sementara untuk bidang pembangunan SDM, kegaiatan pelayanan Posyandu bagi kaum lanjut usia, pembangunan sarana Posyandu, pelayanan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) secara gratis, pelatihan teknik tukang kayu, optimalisasi asset desa untuk mendirian Posyandu serta beberapa aspek pendukung lainnya, urai, Gerson.
Ia menambahkan, dengan kucuran alokasi melalui desa yang begitu besar ini, tapi masih saja ada sedikit kendala masalah SDM aparatur kampung, jelas Gerson yang juga sebagai pendamping infrastruktur di Distrik Beraur. (Red/rim)