Lensapapua– Sejak tahun 1981 tinggal dikelurahan Malawele distrik Aimas Kabupaten Sorong masuk sebagai trans lokal, pemerintah daerah setempat tidak pernah memiliki inisiatif sedikitpun untuk melihat memperbaiki nasib/penderitaan kami sebagai masyarakat.
Sampai dengan saat ini khususnya nasib masyarakat kami dari Teluk Bintuni masih tetap seperti yang dulu tinggal di rumah kaki seribu yang beratapkan terpal, kata ketua ikatan keluarga besar Teluk Bintuni Uztad H. Ahmad Roni Tanai, dalam orasi politiknya yang berlangsung dikelurahan Malawele Aimas Kabupaten Sorong, Senin (14/11)
Dikatakan Roni, dua periode (tahun 2007 – 2012 Stepanus Malak-Tri Budiarto dan 2012 – 2017 Stepanus Malak- Suko Harjono -red) Ia berdiri sebagai tim pemenangan bagi pasangan kandidat ini dengan tujuan agar ketika pasangan ini menang dalam Pilkada supaya dapat memperhatikan nasib kami.
Pada Pilkada 10 tahun lalu, kami masyarakat Bintuni 100% mendukung Stepanus Malak, meskipun kami dari Teluk Bintuni, tetapi kami berada dan tinggal ditanah Moi ini, tetapi mengapa pemerintah tidak pernah peduli dengan kami ? saya berani mengatakan demikian karena ini fakta/kenyataan yang kami rasakan, tutur Roni.
Oleh sebab itu, sebagai ketua ikatan saya tidak mau masyarakat kami hidup menderita seperti ini, pada Pilkada 2017 mendatang kami warga masyarakat Teluk Bintuni yang jumlahnya ratusan jiwa, bersepakat untuk memberikan dukungan penuh memangkan pasangan kandidat Zeth Kadakolo- H. Ibrahim Poko (Zetiba)
Karena kami sudah tau dan sangat yakin, pasangan Zetiba inilah yang nantinya mau melihat memperbaiki nasib/penderitaan kami masyarakat lemah ini, dan dengan tegas saya sudah menghimbau seluruh masyarakat saya untuk memilih pasangan Zetiba pada Pilkada 2017 mendatang, tegas Roni. RED