Wajib Cerdaskan Bangsa Melalui Bidang Pendidikan

banner 120x600
banner 468x60

Kakanwil Kemenag Prov Papua Barat, Drs. Urbanus Rahangmetan, M.Ph. saat menyampaikan sambutan.

Lensapapua – Kakanwil Kementerian Agama Papua Barat Drs. Urbanus Rahangmetan, M.Ph, mengatakan, seperti yang diamantakan dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dimana pada aline keempat menyebutkan, kita wajibkan mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satunya melalui bidang pendidikan, ujarnya di Aimas, saat membuka Bimtek Kurikulum 2013, yang diikuti para kepala sekolah, guru pendidikan Islam, Selasa (1/9).

banner 325x300

Kecerdasan bangsa seperti yang dimaksud pada alinea keempat UUD 1945, diharapkan agar kita betul-betul melaksanakannya dengan baik. Sehingga kalau kita kembali melihat berbagai kurikulum pertama tahun 1947 hingga yang kesebelas di tahun 2013 tersebut, yang mana sejak Indonesia merdeka sudah terjadi sebelas kali perubahan, sebut Urbanus.

Mengapa kurikulum ini terus dirubah(diperbaharui), lanjut Urbanus, karena kurikulum merupakan alat untuk mencapai pendidikan, dan sekaligus sebagai pedoman dalam pelaksanaan pendidikan, katanya.

Lanjutnya, kurikulum ini juga meneruskan falsafah hidup bangsa . Artinya, ke arah mana dan bagaimana untuk kehidupan itu kelak, yang tentunya akan ditentukan oleh kurikulum.

Mencermati dalam berbagai kehidupan kita sehari-hari, tentu seorang nakhkoda kalau membawa kapal dia juga membutuhkan kompas, seorang pilot dalam menerbangkan pesawat juga sama membutuhkan kompas.

Begitu pula para guru mengajar di sekolah juga membutuhkan kompas, yaitu kurikulum, urainya.
Kompas yang digunakan kalau tidak dimengerti atau tidak mengetahui cara penggunaan kompas itu sendiri, maka arah kapal itu akan salah. Bisa saja kapal itu akan salah menabrak apa saja yang ada di depannya.

Jadi, seseorang yang diberikan tugas dan tanggungjawab sebagai tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan tentu dia harus mengerti bagaimana cara menerapkan kurikulum dan apa tujuan yang sebenarnya, pintanya.

“Sebenarnya yang memahami kurikulum bukan saja khusus bagi para pendidik, tapi tenaga kependidikan juga harus tahu apa sesungguhnya maksud dan tujuan dari kurikulum itu, dimana kita di kantor sebagai tenaga kendidikan juga harus mengetahuinya. Kadangkala pikiran pendek kiita, bahwa saya ini kan pegawai di kantor buat apa saya ketahui tentang kurikulum,”tutur Urbanus.

Menurutnya, justru pandangan yang seperti itu tentunya salah. Padahal saudara-saudara tidak menyadari, bahwa saya kerja di kantor, dan yang saya urus itu guru-guru. Kalau saya memberikan penjelasan yang salah kepada para guru terkait dengan kurikulum seperti ini, pasti barang tentu para guru akan salah menerapkannya, imbau Kakanwil Agama Papua Barat. (rim/Red)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.