SKB Biak : “Orang Tua dan Gereja Harus Proaktif Tingkatkan Pendidikan Anak Usia Dini

Kepala SKB Biak Numfor, Margaretha Singgamui, S.Pd. dok/red
Kepala SKB Biak Numfor, Margaretha Singgamui, S.Pd. dok/red
banner 120x600
banner 468x60
Kepala SKB Biak Numfor, Margaretha Singgamui, S.Pd. dok/red
Kepala SKB Biak Numfor, Margaretha Singgamui, S.Pd. dok/red

Lensapapua, Pemerintah Daerah Kabupaten Biak Numfor melalui Dinas Pendidikan dari Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) mengadakan Diklat pendidikan dan tenaga kependidikan masyarakat ( PTK Dikmas) dengan tema penerapan kurikulum sekolah minggu yang kreatif dan menarik untuk kelas kecil (0-6 Tahun), selama 3 hari sejak tanggal 26 -28 November 2019, di Kampung Yensama Opyaref Distrik Biak Timur.

Pada pembukaan Diklat ini hadir Sekretaris Klasis Biak Timur Robert Mangge yang memberikan sambutan serta memberikan materi Kebijakan Sinode dan klasis, dikatakan bahwa sinode memang sudah memprogramkan setiap Gereja harus ada layanan PAUD, hal ini sudah diterjemahkan ke Raker klasis dan nantinya hasil itu akan diterjemahkan lagi pada sidang-sidang jemaat yang sudah ada.

banner 325x300

Plt Kepala SKB Biak Numfor Margaretha Singgamui, S.Pd, Mengatakan sekolah minggu ini khususnya kelas kecil 0-6 tahun ini juga ada dalam layanan PAUD yaitu di satuan PAUD sejenis (SPS) pelayanan sekolah minggu termasuk di dalamnya, untuk itu SKB merasa perlu melatih guru-guru sekolah minggu supaya mereka juga bisa melatih anak-anak usia kecil ini dengan baik.

“Saat ini di Biak Timur yang bersedia membuka PAUD yaitu di Tanjung Barari dan Ibdi yang sudah siap untuk tahun ini, Tinggal bagaimana Klasis berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan khusus yang menangani Pendidikan non Formal untuk memfasilitasi nya seperti apa,” tuturnya.

Margaretha menambahkan untuk Paud Pihaknya terus konsen di situ, karena itu adalah layanan SKB Biak, untuk itu SKB terus memperbaharui informasi-informasi tentang PAUD lewat diklat-diklat yang di laksanakan di tahun ini.

“Pada Desember nanti kami ada diklat berjenjang untuk guru muda pendamping PAUD tingkat dasar, itu akan diselenggarakan 250 jam, untuk Kurikulum Nasionalnya untuk tatap muka sebenarnya 48 jam tapi kami tambah materi HIV AIDS 2 jam akhirnya menjadi 50 jam dan 200 jam tugas mandiri akan kami selenggarakan pada tanggal 3 dan 7 Desember 2018 nanti, dengan pemateri dari Kementrian Pendidikan,” jelas Margaretha.

SKB Biak Numfor mempersilahkan jika ada dari supiori, Yapen dan Waropen yang ingin bergabung pada kegiatan ini, karena materi ini langkah dan jarang-jarang diadakan, jika bersedia datang pihak SKB siap menanggung makan peserta tapi untuk penginapan bisa ditanggung sendiri.

“Guru PAUD ini hanya bisa tamatan SD,SMP atau SMA saja tapi upaya untuk peningkatan kompetensi terus dilakukan, bukan hanya Diklat dasar dan lanjutan saja tapi diklat-diklat peningkatan kompetensi yang lain misalnya tahun lalu kami mencoba dengan mengajarkan bagaimana pengelola PAUD mereka mengirimkan laporan tidak berbasis kertas tapi sudah berbasis komputer yakni lewat email, ujarnya.

Margaretha berharap kedepan orang tua juga harus punya pemahaman bahwa Pendidikan Anak Usia Dini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, bukan hanya tanggung jawab gereja atau pemerintah Kampung tetapi orang tua yang punya anak sendiri harusnya lebih proaktif untuk mendukung peningkatan PAUD ini.

“Orangtua harus punya kontribusi, jangan kita selalu berlindung di bawah slogan pendidikan gratis, karena belum tentu yang gratis itu bermutu tetapi pendidikan itu bermutu apabila dia mempunyai nilai jual yang mahal,” Pungkas Plt Kepala SKB Biak Numfor Margaretha Singgamui, S.Pd. red

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses