SKB Biak Numfor Serahkan Bantuan APE Untuk 12 Paud

banner 120x600
banner 468x60

Lensapapua, Pemerintah Daerah Kabupaten Biak Numfor melalui Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) memberikan bantuan Alat Permainan Edukasi (APE) luar dan dalam sebanyak 12 paket yang telah disalurkan ke paud-paud yang ada di Kabupaten Biak Numfor, untuk pengadaan Tahun Anggaran 2018.

banner 325x300

Plt Kepala SKB Biak Numfor, Margaretha Singgamui, S.Pd mengatakan pemberian Alat Permainan Edukatif APE ini tujuannya adalah untuk membantu tutor dalam mengajar kepada anak-anak dengan menggunakan alat-alat permainan baik di luar maupun di dalam ruangan.

“Alat-alat APE ini sangat penting, kalau anak-anak tidak di bantu dengan ini PAUD serasa garing, tidak ada ayunan, papan seluncur dan lain-lain Jadi kalau PAUD ada alat bermainnya itu lebih hidup,” ujarnya usai penyerahan bantuan APE di PAUD Musa, Kampung Nermu Distrik Biak Utara, Minggu (24/02/2019).

Margaretha menambahkan bahwa di Kabupaten Biak Numfor masih banyak PAUD yang belum mendapatkan bantuan seperti ini, apalagi PAUD yang masih baru yang tentunya belum tersentuh dengan bantuan ini, untuk itu pihak SKB akan secara bertahap untuk terus membantu setiap tahunnya.

“Untuk tahun 2018 ada bantuan APE untuk 12 PAUD, tahun 2019 untuk 10 PAUD, mudah-mudahan tahun depan ada dananya dan kita bisa bantu lagi karena masih banyak PAUD yang belum ada bantuan APE dalam dan luar,” tuturnya.

Ia memberi apresiasi untuk para tutor, pengelola PAUD dan kepala kampung karena mereka begitu semangat dengan program PAUD, sejak 2 atau 3 tahun lalu mereka terus memberikan kontribusi kampung untuk PAUD sehingga Paud-paud ini sudah bagus dan berkembang.

Sementara itu, salah satu pengelola Paud di Kabupaten Biak Numfor yang mendapatkan bantuan APE dari SKB Biak, yakni Pengelola Paud Musa Kampung Nermu Ibu Lusia Antiana mengucapkan terima kasih untuk pihak SKB yang sudah memberikan bantuan APE ini demi menunjang kegiatan belajar mengajar di Paud ini.

Lusia menambahkan berdirinya Paud ini sejak tahun 2005, namun banyak mengalami jatuh bangun, sampai pada tahun 2008 barulah Paud Musa bisa diresmikan dan berdiri tegak sampai saat ini memiliki 9 orang tutor, 43 siswa dengan 4 kelas yakni ceria, Mandiri, cerdas dan persiapan.

“Walaupun proses pengelolaan Paud ini sempat jatuh bangun, tapi kami dan para tutor tetap semangat mengasuh dan mendidik anak-anak disini, karena sudah merupakan panggilan hati nurani sejak dulu,” katanya.

Ia berharap kepada Pemerintah baik di Provinsi maupun Kabupaten bisa terus memperhatikan pendidikan anak-anak Paud, khusunya di daerah perkampungan karena masih banyak yang belum mendapat pendidikan, belum bisa membaca dan lain lain. red

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses