Lensapapua, Biak – Paud Handayani Bakribo dibawah bimbingan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Biak Numfor mulai melakukan aktifitas belajar mengajar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan pencegahan covid-19.
Kepala SKB Biak Numfor, Margaretha Singgamui S.pd menjelaskan bahwa PAUD Handayani Bakribo yang telah diresmikan tepat pada Hari Anak Nasional 23 Juli 2020 lalu ini telah memulai aktivitas belajar mengajar sejak 3 Agustus 2020 di Kampung Bakribo Distrik Biak Timur.
“PAUD Handayani Bakribo sudah mulai aktif sejak senin 3 Agustus kemarin, kita kerjasama dengan Puskesmas Marau untuk mengukur berat badan, lingkar kepala anak dan memberikan vitamin A sekaligus pembagian kelas serta ada penjelasan sedikit untuk orang tua murid,”jelasnya saat di temui di Kampung Bakribo Distrik Biak Timur, Selasa (04/08/2020).
Menyesuaikan lokasi sekitar yang hanya memanfaatkan 1 ruangan saja, maka pelaksanaan pelajaran akan di bagi menjadi dua sesi setiap Senin-Jumat. Peserta didik yang ada di PAUD Handayani Bakribo adalah anak-anak yang berasal dari 3 kampung sekitar yakni Kampung Opiaref, Bakribo dan Yensama.
“Jumlah anak-anak di sini untuk kelas persiapan ada 15 anak, di kelas mandiri ada 13 anak dan di kelas ceria atau kelas 2-3 tahun ada 11 anak, pembelajaran akan dibagi menjadi 2 sesi yaitu kelas pertama di jam 09.00 – 11.00 Wit dan kelas kedua jam 11.00 – 13.00 Wit, untuk tenaga pengajar sendiri masih kami datangkan dari SKB Biak sambil melatih tenaga pengajar disini, hingga mereka sudah siap untuk bisa mengajar sendiri barulah kita lepas agar mereka bisa jalan sendiri untuk mengajar anak-anak di PAUD Handayani Bakribo,” ungkap Margaretha.
Lebih lanjut dikatakan bahwa sebelumnya di Kampung Bakribo memiliki Layanan PAUD namun tidak berjalan dengan baik untuk itulah pihak SKB Biak berinisiatif untuk mengadakan PAUD Handayani Bakribo agar anak-anak sekitar bisa terlayani dan mendapatkan pendidikan diusia emasnya.
“Saya merasa berdosa jika anak – anak di depan saya tidak terlayani pendidikannya, karena usia emas bagi seorang manusia yaitu nol sampai enam tahun, jadi kalau tidak terlayani anak anak ini sungguh sangat disayangkan, untuk itu saya berinisiatif untuk mereka sendiri belajar di tempat saya, lumayan anak-anak bisa belajar dibantu dengan teman teman dari SKB, walaupun mereka harus bolak balik dari kota ke sini,” imbuhnya.
Menurutnya untuk mendapatakan layanan pendidikan yang bermutu bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah saja, tetapi menjadi tanggungjawab bersama, baik orang tua, Gereja, Kampung atau lingkungan sekitar di mana anak anak itu tumbuh, semua harus harus punya peran aktif dalam mendukung pendidikan anak.
“Semua harus bergandeng tangan dan bersama berperan aktif untuk pendidikan anak, jangan malas tau dengan anak-anak, karena masa depan kampung, Gereja dan bangsa ini ada ditangan anak-anak ini, jadi mari kita bersinergi untuk melayani mereka dengan harapan kita kedepan dengan pendidikan yang baik, mereka bisa menjadi anak anak yang luar biasa,” pungkas Kepala SKB Biak. (Rin)