Lensapapua – Dandim 1704/Sorong Letkol Infanteri Robby Suharyadi mengemukakan outbound yang ada di kalangan TNI akan diterapkan kepada mahasiswa melalui Menwa (Resimen Mahasiswa) yang akan kita terapkan. Begitu pula terkait dengan materi wawasan kebangsaan bukan saja dari kami (TNI) saja, tapi lebih tertuju kepada mahasiswa, dan tinjauan dari kalangan mahasiswa itu sendiri seperti apa, ujarnya di Aimas, Selasa (27/1) petang.
Ia mengakui, memang bahannya mudah, seperti Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan lain sebagainya, tetapi terkadang orang lupa begitu saja dengan materi-materi tersebut sebagai hal yang sangat mendasar, ujarnya.
Seperti kita ketahui, yang ada di Lemhanas saja mempelajari materi-materi itu juga, dan bagaimana pula dengan kita yang ada di daerah kan begitu juga halnya.
Sembari menambahkan, seperti outbound yang kita lakukan kerjasama adalah dimana permasalahan itu bisa diatasi. Jika, ada permasalahan apabila secara bersama-sama melalui pesan permainan kepada rekan-rekan mahasiswa di sini.
Berikutnya, ada pesan alam. Terkadang anak-anak kita merka juga tahunya sudah ada di atas meja, dan dia sudah tahu bahwa itu nasi, ikan. lauk, dan lain sebagainya dia langsung makan. “ Dan dia tidak tahu bahwa nasi itu awalnya dari mana,” tanyanya.
Semuanya itu kan berasal dari tanah. Seperti kita di sini STKIP Muhammadiyah Sorong yang memiliki lahan begitu luas, ya kita manfaatkan tanah itu untuk menanam singkong misalnya, dan ini lho singkong yang kita makan itu berasal dari hasil upaya kita dengan menggunakan lahan-lahan tersebut.
“Kita akan melatih militer kita melalui outbound kepada mahasiswa atau masyarakat, dengan mengajak mari alam ini kita punya, dan bagaimana bisa memanfaatkan alam itu untuk kepentingan kita bersama,”pintanya.
“Mendidik secara tentara itu memang keras, tapi tidak sadis.” Dari berbagai kendala itu merupakan suatu bentuk tantangan, dan dari tantangan itu merupakan suatu peluang atau juga sesuatu yang baru seperti kegiatan yang kita lakukan saat ini, kata Robby Suharyadi.
Artinya, dengan berbagai kekurangan tentu saja bagaimana kita harus berupaya, meng-update membuat kita bisa solid sehingga berbagai tantangan yang ada bisa teratasi semuanya.Kerjasama dengan STKIP Muhammadiyah Sorong merupakan baru pertama kali kita lakukan. Kalau yang lain memang ada suatu keterbatasan dengan secara langsung saya masuk ke lembaga pendidikan langsung membawa materi.
Namun demikian, yang perlu kita pikirkan bagaimana dengan berbagai potensi yang ada serta ditambah lahan yang begitu luas untuk dimanfaatkan. Kita lihat saja pada beberapa daerah yang lahannya tidak begitu luas seperti kita yang ada di Sorong. Bahkan di sini ada keuntungan yang saya lihat bagaimana lahan yang ada di STKIP Muhammadiyah bisa kita kelolah secara baik.
Saya di sini akan memperoleh dua generasi, yakni generasi mendidik dan generasi yang akan dididik dengan memiliki pola yang sama. Soal personil dari jajaran Kodim 1704/Sorong yang akan melakukan kegiatan di lokasi ini ada beberapa materi nanti kita lihat saja. Termasuk dikembangkan dengan apa yang akan kita kerjakan, tambahnya. (rim/Red)