Lensapapua– Minim peralatan Computer, Siswa SMK Negeri 1 Aimas Kabupaten Sorong membawa laptop sendiri dari rumah untuk menjalani Ujian Nasional Berbasis Komputer.
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer tahun pelajaran 2016-2017 untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan secara serentak dilaksanakan Senin (3/4/2017) dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran yang diujikan.
Kendati saat melakukan pantauan pelaksanaan UNBK di SMK Negeri 1 Aimas berjalan lancar, namun ternyata tidak semua peralatan computer yang dipergunakan untuk pelaksanaan UNBK disediakan dari sekolah, melainkan mempergunakan laptop milik siswa yang sebelumnya difilter terlebih dahulu dan kemudian di instal aplikasi lembar soal dan jawaban UNBK.
Dijelaskan kepala SMK Negeri 1 Aimas Kabupaten Sorong, Maria Agustina Nurhening Setyawati, jumlah siswa yang mengikuti UNBK sebanyak 176 siswa, dan terbagi kedalam 2 sesi.
Dimana sesi pertama diikuti 90 siswa, dan sesi kedua sebanyak 86 siswa, dilakukan pembagian karena keterbatasan sarana pendukung komputer ataupun laptop yang dimiliki sekolah.
Kendati telah dilakukan pengadaann menjelang UNBK namun kebutuhan tersebut belum terpenuhi, sehingga siswa-siswi yang memiliki laptop diminta dibawa ke sekolah agar dapat dipergunakan saat UNBK.
“Komputer dan laptop kami cuma 40 unit, tahun lalu kami juga sama meminta anak-anak membawa laptop, tahun lalu kami dibantu 10 laptop, tahun ini sebelum UNBK kami telah mengajukan pengadaan atau bantuan laptop dari dinas pendidikan provinsi dan dinas pendidikan Kabupaten Sorong, namun belum ada, sehingga kami meminta anak-anak membawa laptop.
Tahun ini yang mengkhawatirkan yakni pemadaman listrik karena kita tahu bersama, listrik sering padam tanpa jadwal, sehingga kami juga telah menyiapkan mesin genset untuk mengantisipasi pemadaman dadakan jelas Maria Agustina, Senin (3/4/3017).
Sementara itu, Roy Komousum, siswa Jurusan Otomotif, SMK Negeri 1 Aimas, mengatakan, Ujian hari pertama tidak membuatnya was-was, sebab mata pelajaran yang diujikan tidak terlalu sulit, kendati demikian, kekhawatiran tetap menyelimuti benak siswa peserta UNBK.
“Ujiannya sih tidak sulit, karena kami telah mengikuti try out sebanyak tiga kali, tapi yang namanya ujian online pasti membuat kami cemas” kata Roy yang mengikuti ujian di sesi pertama.
Tahun pelajaran 2016-2017 ini, siswa yang terdaftar sebagai peserta UNBK dari SMK negeri 1 Aimas sebanyak 178 siswa-siswi, namun 2 siswa-siswi SMK Negri 1 Sorong gagal atau mengundurkan diri mengikuti UNBK beberapa bulan sebelumnya. (yud/red)