Lensapapua– Bimbingan teknis (Bimtek) dan rekapitulasi hasil perhitungan suara serta pembekalan pengamanan di TPS bagi panitia pemungutan suara dalam pemilihan gubernur/wakil gubernur Papua Barat dan bupati/wakil bupati Sorong periode 2017-2022 yang digelar KPU Kabupaten Sorong dihotel Aquarius Aimas, secara resmi dibuka oleh ketua KPU Kabupaten Sorong. Sabtu (04/20)
Dalam sambutan yang disampaikan oleh ketua KPU Kabupaten Sorong Marthinus A. Nasarany, SH., mengatakan pentingnya Bimtek ini dilaksanakan untuk kesekian kalinya agar para PPS dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawab dengan baik dan benar, disaat dipelaksanaan Pilkada pada 15 Februari mendatang.
Hal ini untuk menjaga dan mengantisipasi terjadinya kesalahan fatal dikemudian hari, baik itu didalam perhitungan surat suara yang terpakai maupun surat suara yang rusak dan yang tersisa, semua itu harus dicatat dan dikembalikan sesuai dengan apa yang sudah diatur dalam undang-undang, kata Marthinus.
Dikatakan Marthinus, semua petugas yang ada di TPS sebagai garda terdepan, maka sukses tidaknya nya penyelenggaraan Pilkada nanti ada ditangan mereka, dan para petugas yang ada di seluruh TPS tidak boleh diintimidasi oleh siapapun, tegasnya.
Sementara ketua Panwaslu Kabupaten Sorong Petrus Marselus Aitrem, S.An., mengapresiasi kinerja KPU yang telah berjalan dengan baik selama ini, mulai dari berjalannya tahapan-tahapan hingga pada hari ini, kata Petrus.
Lanjut dikatakan Petrus, biasanya para penyelenggara ditingkat bawah belum begitu memahami cara pengisian formulir-formulir, berita-berita acara dan sertifikat hasil perhitungan suara, sehingga bisa terjadi perubahan data mulai dari tingkat bawah hingga ke distrik dan KPU. Hal inilah yang membuat pentingnya Bimtek ini dilaksanakan dengan berbagai materi-materi yang akan disampaikan kepada seluruh peserta, kata Petrus.
Kaitan dengan Pilkada dimasa lalu, surat suara yang lebih bisa dibagi-bagi, tetapi dalam Pilkada ini surat suara yang rusak maupun yang sisa akan ditandai silang kemudian dihitung dan dikembalikan. Tegas Petrus.
Untuk daerah yang indeks kerawanannya sangat tinggi sesuai rilis dari KPU-RI adalah daerah Papua Barat menempati urutan pertama alias ranking 1 diseluruh Indonesia.
Tingkat kerawanan dimaksud kata Petrus bukan karena konflik atau pertikaian, tetapi dinilai dari netralitas penyelenggara, untuk itu diharapkan kepada seluruh penyelenggara baik itu KPU maupun Paswaslu untuk dapat menepis pernyataan tersebut tidak benar adanya.
Oleh sebab itu saya berharap kepada seluruh pihak khususnya dikabupaten Sorong, mari kita buktikan bahwa penyelenggaraan Pilkada mendatang ini bisa berjalan dengan baik, aman, lancar dan sukses sesuai undang-undang yang berlaku, harap Petrus.
Ditambahkan Petrus, sebagai ketua Panwaslu saya berharap kepada masyarakat yang memiliki hak untuk memilih agar dapat secara bersama-sama mengawasi pemilu baik itu pemilu gubernur/wakil gubernur maupun pemilu bupati/wakil bupati.
Dan apabila ada pelanggaran-pelanggaran ataupun kecurangan-kecurangan yang terjadi, dimohon segera melaporkan ke Panwaslu Kabupaten Sorong, disertai dengan data dan bukti-bukti yang akurat, dan kami akan segera tindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku, tegas Petrus. RED