Jumlah Siswa/i Meningkat, SD Inpres 10 Kp. Ambon Butuh Perhatian Pemda

Kepsek Sd Inpres 10 Kp.Ambon, Jetje Taroreh, S.Pd
banner 120x600
banner 468x60
Kepsek Sd Inpres 10 Kp.Ambon, Jetje Taroreh, S.Pd

MANOKWARI, lensapapua – Belum sampai dua jam pada setiap hari saat pembukaan pendaftaran calon murid baru T. A 2017 lalu, minat dari orang tua /wali murid para masyarakat manokwari untuk mendaftarkan anak mereka ke sekolah terlihat sangat meningkat drastis. Hal inipun terlihat di salah satu sekolah dasar SD Inpres 10 Kp. Ambon, Manokwari.

” Dari tahun ke tahun tidak seperti penerimaan murid baru yang terjadi di Tahun Ajaran (T.A) 2017. Meski demikian dengan jumlah siswa yang sebelumnya kami hanya menerima jumlah murid yakni untuk dua kelas, terpaksa akhirnya kami menerima jumlah siswa/siswi baru yang kini berjumlah 84 siswa/siswi baru, terbagi dalam tiga kelas, “Ujar Kepala Sekolah SD Inpres 10 KP. Ambon Manokwari Jetje Taroreh.S.Pd, kepada media ini.

banner 325x300

Taroreh mengungkapkan, dimana Terkait hal ini pihak sekolah pun masih membutuhkan bantuan pemda terkait bantuan tenaga pengajar atau honorer yang di tempatkan di SD Inpres 10 Kp. Ambon. Meski telah terdapat 4 tenaga honor namun pihak sekolah masih kekurangan tenaga honor, khususnya dalam melakukan tugas belajar mengajar kepada siswa /i murid kelas 1, guna nenunjang jumlah guru tetap yang hanya 14 orang.

” kami masih membutuhkan sekitar jumlah 3 guru tenaga honor. Meski demikian kami masih akan teruskan maksimalkan. Untuk itu kami harapkan jika kedepan adanya pengangkatan tenaga guru CPNS dapat di tempatkan pada SD Inpres 10 Kp. Ambon,” jelasnya

Dirinya mengungkapkan terkait hal ini pun pihaknya telah berupaya melakukan kordinasi langsung dengan Pemerintah Daerah dan juga Dinas Pendidikan untuk melakukan peninjauan kembali dalam menempatkan tenaga honor guru / pengajar yang seharusnya dapat merata atau pada bagian pesisir atau pedalaman semata.

” Kemarin disini sudah ada dua tenaga honor daerah, namun telah ditarik kembali oleh dinas. Untuk itu, kami sedikit kewalahan, dan terpaksa harus mencari tenaga pengajar pengganti dan di bayarkan menggunakan Sumber Dana BOS,”bebernya

Oleh sebab itu, dengan keadaan demikian dan jumlah dana BOS yang dirasakan masih minim,  pihak sekolah dan Komite mengharapkan Pemerintah Daerah dalam hal ini dapat melakukan kajian lagi, agar dalam menempatkan tenaga honor pada sekolah – sekolah dasar yang kini tengah mengalami kelonjakan jumlah siswa dan kekurangan tenaga guru pengajar. Hal ini dengan harapan agar dapat terjadinya pemerataan pembelajaraan yang memadai dan tepat sasaran pada uaia pendidikan dini atau tingkat dasar. (ian)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses