Lensapapua– Perubahan pola Ujian Nasional dan penentuan kelulusan, Dinas pendidikan Kabupaten Sorong kesulitan mendapatkan Informasi kelulusan dimasing-masing sekolah.
Perubahan system penilaian dan penentuan kelulusan pada pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2016 punya nilai kelebihan dan kekurangan tersendiri, dari sisi positif, jerih payah guru selama mendidik anak disekolah diberikan hak-nya untuk memberikan penilaian dan menentukan kelulusan bagi siswa-siswi, namun sisi negatif dari pola tersebut.
Kendati tetap dilaksanakan Ujian Nasional, yakni dinas pendidikan mengalami kesulitas data kelulusan sehingga saat pengumuman kelulusan, sekolah berkewajiban mengirimkan atau melaporkan data kelulusan sehingga dapat ditindak lanjuti kedepan.
Demikian dijelaskan Kepala Bidang Pendidikan Dasar Menengah dinas pendidikan kabupaten Sorong, Luther Salamala,saat dimintai data kelulusan tingkat SMA dikabupaten Sorong. Kamis (12/5)
Ditambahkan Luther Salamala, berdasarkan keputusan dewan guru di seluruh SMA dan MA se-Kabupaten Sorong menyatakan siswa-siswinya lulus 100 persen, dan hanya SMA Petrus Van Diepen yang tidak meluluskan seorang siswanya dengan alasan perlu pembinaan lebih lanjut.
Dikatakan Luther setelah menerima nilai Ujian nasional, dinas langsung menyerahkan dokumen ke sekolah-sekolah untuk ditindak lanjuti, dan jika siswa memperoleh nilai dibawah 5,5 disalah satu mata pelajaran yang di UN-kan maka siswa wajib mengikuti ujian ulang secara Online. RED