
Lensapapua – Terkait kunjungan Mendikbud Nadim Anwar Makarim dikabupaten Sorong, pada sesi diskusi menteri Nadim banyak menerima keluhan dan masukan dari para guru, ketua Komite sekolah maupun dari siswa SMP Negeri 14 Klasari Kabupaten Sorong. Rabu (10/02-21)
Menjawab semua masukan tersebut, Menteri Nadim mengatakan, tidak ada gunanya pemerintah pusat membuat kebijakan- kebijakan jika tidak dirasakan langsung oleh para guru, kepala sekolah, dinas dan terutama para siswa.
Oleh sebab itu menjawab keluhan pertama terkait pembelajaran tatap muka, Menteri Nadim menegaskan pembelajaran tatap muka tentunya harus disetujui tiga pihak yakni, dinas pendidikan setempat, kepala sekolah dan komite sekolah sebagai perwakilan orangtua murid. Jadi jika ketiga pihak ini sudah setuju, maka pembelajaran tatap muka bisa dilaksanakan dengan ketentuan-ketentuan yang sudah disepakati bersama. Kata Nadim.
Meskipun keputusan untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka ada dimasing- masing pemerintah setempat, namun dengan tegas dan keras Nadim menganjurkan, untuk sekolah -sekolah yang tidak berada pada perkotaan, dengan populasi padat dan interaksinya sangat intensif, untuk segera melakukan tatap muka. Walaupun 2-3 kali seminggu. Dengan jumlah maksimal siswa yang sudah ditentukan (50 persen) . Ujarnya.
Menteri Nadim menghimbau kepala dinas P & p provinsi, kabupaten/kota untuk segera memulai pembelajaran tatap muka. Jika kita tidak memulai, maka kita akan tetap tertinggal jauh, apalagi secara sosial ekonomi memang sudah tertinggal. Jadi jangan sampai kita tertinggal lebih jauh lagi. Tentunya harus tetap menjaga Protap kesehatan.
Bagi siswa yang tidak dapat melaksanakan Pembelajaran jarak jauh, maka harus tetap bersekolah dengan tatap muka secara langsung. Itu sudah harga mati. Pungkas Nadim. Red