banner 468x60

20 Kelompok Peternak Kabupaten Sorong Ikuti Sosialisasi Budi Daya Ternak Sapi

Magriet BH.Nauw. Kadis Peternakan Kabupaten Sorong
banner 120x600
banner 468x60
Magriet BH.Nauw. Kadis Peternakan Kabupaten Sorong

Lensapapua– Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Sorong, Papua Barat Magriet BH.Nauw mengatakan, kegiatan sosialisasi yang diikuti utusan dari 20 kelompok tani, yang akan menerima bantuan sapi, melalui dana Otsus 2021 ini, tujuan untuk membekali mereka dengan beberapa materi, tarkait dengan budi daya ternak tersebut.

 

banner 325x300

Yakni, bagaimana cara budi daya sapi, penanganan  kesehatan hewan maupun pascapanen bagaimana mereka bisa lakukan pemasarannya seperti apa akan dijelaskan oleh para narasumber, jelas Magriet Nauw, Rabu (17/11-2021) di Aimas.

 

Jadi, hari ini kita lebih fokus ke pembekalan. Dan, besok (Kamis) para peserta akan langsung turun praktik di lapangan, katanya.

 

Jumlah sapi yang akan diberikan kepada para kelompok tani tersebut, sebanyak 203 ekor. Terdiri dari jantan 19 ekor, dan sapi betina  184 ekor.

 

Peruntukkan bantuannya kepada beberapa distrik (kecamatan). Seperti Distrik Wemak, Sayosa, Salawati, Moisigin, Makbon, Mariat, Mayamuk, dan Distrik Aimas.

 

Untuk satu kelompok memperoleh sapi  satu jantan dan 10 betina. Syaratnya, mereka membuat kelompok, dan dari setiap kelompok membentuk pengurus, baik itu sebagai ketua, sekretaris, bendahara serta anggota dan nama kelompoknya.

 

Setelah kelompoknya terbentuk baru mereka membuat proposal dilampiri identitas diri berupa KTP (Kartu tanda Penduduk). Syarat lainnya, setiap kelompok tani harus memiliki lahan seluas satu hektare untuk menanam rumput, dan itu paling penting juga.

 

Berikut, setelah proposal sudah lengkap,  sesuai persyaratan tersebut, para utusan kelompok tani tadi langsung mengantarkan ke kantor yang dipimpinnya.

 

Setiap proposal yang masuk kita tidak langsung menjawabnya.  Kita akan buat antri di dalam buku agenda surat masuk.

 

Selanjutnya, nanti kita sesuaikan. Sebelum menjawab setiap proposal, yang masuk sesuai antrian tadi, petugas kita dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan akan langsung meninjau lapangan.

 

Tujuannya, untuk mengecek kebenaran data yang masuk itu apakah memang benar-benar warga di kampung, kelurahan atau distrik tersebut atau tidak.

 

“Terkadang, identitas diri seperti KTP misalnya. Perlu kita cek kebenarannya, dan jangan sampai orangnya tinggal di  tempat lain itu,  yang menjadi catatan khusus pihaknya,” aku Beatrix Nauw.

 

Rencananya dalam tahun ini juga Dinas Peternakan Papua Barat akan memberikan bantuan berupa babi.

 

Termasuk, saat Presiden Joko Widodo menghadiri penanaman jagung di Kabupaten Sorong beberapa bulan lalu, dimana melalui Kementerian Pertanian RI akan memberikan bantuan berupa itik dan ayam, tutupnya. (rim/red)

 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.