Lensapapua – Bupati Sorong Dr. Drs. Stepanus Malak, M.Si usai mengikuti perayaan HUT TNI Ke-69 yang berlangsung pagi tadi, kepada insan pers mengatakan Tentara Nasional Indonesia merupakan bagian dari NKRI sebagai unsur utama yang harus didukung dalam kemajuan suatu masyarakat, jelasnya, Selasa (7/10).
Dengan memperingati HUT TNI ke-69 hari ini akan membawa suatu kemajuan baik di tingkat nasional maupun hingga di daerah kita juga merasakan suasana itu, seperti masalah keamanan dimana hidup dalam negara lebih khusus pembangunan di daerah terkait dengan pelayanan pembangunan masyarakat bisa berjalan, katanya.
Menurutnya, apa yang telah dicapai selama ini oleh TNI dalam memajukan daerah ini perlu adanya integral atau sistim pemerintahan secara utuh yang membangun kemajuan bangsa kita di masa yang akan datang dan lebih khusus lagi bagi kita di wilayah Sorong Raya ini, jelas Bupati Malak.
Untuk itu, apa yang telah dicapai oleh TNI tentu merupakan suatu potensi kekuatan yang merupakan milik bangsa dan negara yang harus kita dukung bersama dalam berbagai kegiatan, baik pembinaan internal TNI itu sendiri maupun kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.
Ia mencontohkan, seperti tugas Koramil maupun Babinsa yang ada di setiap distrik (kecamatan) dimana seperti yang kita saksikan bersama pembagian sembako kepada masyarakat yang langsung diserahkan oleh Danrem 171/PVT Sorong Brigjen TNI Djoko Subandryo melalui Koramil atau Babinsa.
“Hal ini menjadi suatu ukuran bahwa peran TNI bukan semata-mata dalam hal menjaga kamtibmas atau keamanan nasional, tapi juga ikut terlibat membina masyarakat dalam kehidupan, sehingga di masa yang akan datang dimana semakin dinamisnya suatu masyarakat akan menuju suatu kebaikan, ujar “Bupati Malak.
Dengan cara seperti ini maka masyarakat merasa memiliki dalam hal kebersamaan dalam keutuhan bangsa dan negara.
Ketika ditanya ada masyarakat yang terkadang takut dengan tentara, kembali Bupati Sorong mengatakan masyarakat tak pernah takut dengan keberadaan tentara, karena masyarakat itu juga yang akan jadi tentara.
Jadi, pandangan yang keliru seperti ini perlu kita harus berbalik. “Artinya, jika masyarakat takut akan TNI berarti TNI bukan bangsa Indonesia,” tegasnya.
Nah, di sini perlu diberikan pemahaman dengan melakukan berbagai kegiatan sosialisasi tentang peran TNI di tengah masyarakat itu seperti apa. Seperti yang kita lihat ada keterlibatan TNI dalam unsur sosial, pembangunan termasuk dari pihak TNI ikut membantu para pendidik yang jauh dari wilayah perkotaan. Bahkan keberadaan TNI sebagai penggerak pembangunan yang lebih cepat.
Dan tidak saja hanya melalui sektor-sektor tertentu saja, tapi keberadaan TNI bisa membantu masyarakat dalam berbagai hal tugas dan pelayanannya. Jadi yang perlu di sini masyarakat perlu menempatkan diri pada lingkungan yang positif. Artinya, jika masyarakat melanggar dalam ranah hukum atau menentang negara dan lain sebagainya maka hal seperti ini kita tidak bisa membelanya, tetapi jika mereka dalam lingkungan yang baik melalui suatu bentuk pembinaan wawasan yang baik pula maka hal ini yang kita harapkan, pintanya.
“Masyarakat harus merasa memilih TNI, yang artinya masyarakat adalah bagian dari TNI dan TNI juga adalah bagian dari masyarakat dalam rangka keutuhan bangsa dan negara kita,” imbau Malak. (rim/Red)