Lensapapua – Staf Khusus Kepresidenan Republik Indonesia L. Kogoya, mengadakan dialog publik di Kabupaten Sorong, dengan sejumlah tokoh adat, tokoh agama maupun Lembaga Masyarakat Adat Malamoi.
Tujuan kedatangannya di Sorong untuk melanjutkan visi misi presiden saat beliau berkunjung ke sejumlah tempat beberapa waktu lalu , khususnya di Papua Barat dan Papua, ujarnya di Aimas, Kamis (27/8).
Berbagai program yang telah diprogramkan pemerintah di daerah, jika ada hal penting terkait dengan masalah kepentingan publik yang ada di daerah untuk segera disampaikan kepadanya di Istana Negara Jakarta, jelas Kogoya.
Keberadaaan saya di Istana Negara merupakan kebanggan bagi kita orang Papua, dan diberikan SK sebagai Staf Khusus Presiden RI. Tapi perintah dari presiden saat ini kami harus turun lapangan untuk melihat sampai sejauh mana berbagai persoalan yang terjadi di daerah, katanya.
Kedatangan saya ke beberapa daerah di tanah Papua untuk melihat dan mendengarkan langsung serta
memberikan laporan langsung kepada presiden. “Adapun moto saya, ucap Kogoya melihat dan mendengarkan dengan hati serta membangun dalam kasih.”
Bahkan dari kunjungan saya selama ini di Papua pada umumnya dengan bahasa dan konsep yang sama dari masyarakat. Nanti sebulan ke depan saya akan buatkan memo ke Pak Presiden Joko Widodo, dan selanjutnya nanti beliau yang akan merekomendasikan berbagai persoalan yang ada di Papua umumnya.
Berbagai akar masalah daerah yang belum tuntas hingga kini, ia berjanji akan mencari tahu bagaimana duduk persoalan itu yang sebenarnya. Selanjutnya untuk dicarikan solusi terbaik untuk suatu penyelesaiannya, kata Kogoya.
“Khusus untuk pemerintah daerah, jika membuat proposal harus mempunyai desain yang jelas dengan maksud atau tujuannyapun sasarannya juga harus jelas. Suratnya langsung ditujukan kepada Presiden RI, dengan tembusan ke pihak kementerian terkait,”imbaunya.
Misalnya, kalau minta pembangunan infrastruktur jalan dan pembangunan perumahan rakyat , maka suratnya langsung ke Kementerian PU dan Perumahan Rakyat. Begitu pula kalau meminta jalan untuk masuk kampung langsung ditujukan kepada Kementerian Desa Tertinggal, dan lain sebagainya serta “jangan lupa satu tembusan untuk saya selaku Staf Khusus Presiden,” aku Kogoya. (rim/Red)