Lensapapua – Rencana pembangunan gedung Badan Diklat Pemkab Sorong ditafsir sekitar Rp 130 miliar lebih, ujar Bupati Sorong, melalui Wakil Bupati Suka Hardjono, S.Sos, M.Si, Selasa (5/5).
Besaran angka dari rencana pembangunan gedung itu dinilainya fantastis sesuai dengan tuntutan kebutuhan. Jadi melalui rapat yang kita bahas tadi, kata Suka Hardjono, yakni menindaklanjuti rapat April kemarin terkait dengan aset Badan Diklat Kabupaten Sorong yang berlokasi di Kota Sorong.
Kita akan melakukan pembicaraan kerjasama dengan Pemerintah Kota Sorong yang nantinya akan kita serahkan ke pihak pemkot, yang tentunya akan ada pembicaraan-pembicaraan khusus, katanya.
Mudah-mudahan melalui pembicaraan itu, sekiranya Pemkot Sorong bisa membantu Pemkab Sorong dalam program pembangunan Badan Diklat yang akan dibangun di daerah ini.
Berbagai aset kita yang ada di Kota Sorong mulai sedikit demi sedikit kita serahkan ke pemkot. Ketika ditanya awak media ketika ada reslag apakah tidak menuai masalah, kembali Wabup Sorong menepis, bahwa rencana itu Pemkot Sorong pasti akan setuju.
Bahkan Walikota Sorong mendesak kepada Pemkab Sorong untuk segera menindaklanjuti apa yang sudah dibahas bersama sebelumnya pada April lalu. Besok Rabu 6 Mei kami mengundang Pemkot Sorong untuk mengadakan rapat akhir.
Kalau yang kita lakukan rapat tadi itu hanya sebatas internal Pemkab Sorong tentang Master Plan dan perencanaan lokasi rencana pembangunan gedung Badan Diklat, dimana dulunya lokasi yang dibutuhkan 20 hektare, tapi bupati berkehendak harus seluas 50 hektare, jelas Suka Hardjono.
Dari lokasi seluas 50 hektare ini bisa kita realisasikan dengan baik untuk membangun gedung Badan Diklat yang representatif, karena nantinya fungsi ganda.
Harapan kita ke depan pemerintah pusat bisa memfungsikan gedung tersebut juga sebagai Lembaga Administrasi Negara (LAN) yang bisa diposisikan di Kabupaten Sorong, dan merupakan harapan kita nantinya.
Memang untuk sementara seperti itu bagaimana pemerintah bisa merencanakan keinginan itu dengan baik. Dengan gedung yang representatif akan berdampak positif ketika para pelaksana diklat adanya rasa nyaman dalam berbagai pelaksanaan kegiatan. (rim/Red)
