banner 468x60

Politeknik Sorong Akan Segera Beroperasi

banner 120x600
banner 468x60

Prof. Ketut Wikantika, Ph.D.

Lensapapua–  Prof. Ketut Wikantika, Ph.D. Head of Remote and GIS Research Division pada Institut Teknologi Bandung (ITB), mengemukakan bahwa rencana pendirian Politeknik Sorong berawal dari kesepakatan kerjasama antara Bupati Sorong Dr. Drs. Stepanus Malak, M,Si., dengan Rektor ITB yang pada saat itu masih dijabat oleh Prof. Amaloka. Ujarnya usai pelaksanaan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka pemaparan naskah akademik pendirian Politeknik Sorong Papua Barat, yang dilaksanakan diaula Bappeda Kabupaten Sorong, Kamis (23/4)

banner 325x300

Maka Memorandum of Understanding (MoU) tersebut ditandatangani tahun pada 2012 lalu, akan tetapi study kelayakan pendirian Politeknik baru dilaksanakan akhir tahun 2014 dan sudah rampung, sesuai hasil dari study kelayakan tersebut Kabupaten Sorong layak untuk didirikan sebuah Politeknik yang akan dibina oleh ITB, hal ini juga sudah diketahui oleh Rektor ITB yang baru, bahkan beberapa waktu lalu wakil Rektor juga sudah pernah berkunjung kedaerah ini untuk menjelaskan rencana-rencana selanjutnya, jelas Ketut.

Menurut Ketut, untuk membuat atau membangun sebuah perguruan tinggi yang bagus dan berkualitas tentu sangat sulit dan membutuhkan waktu serta biaya yang cukup besar, dan kata Ketut, Politeknik Sorong sudah didesain dengan beberapa tahapan, mulai dari proses perizinan hinga harus belajar dari Politeknik lain yang juga dibawah binaan ITB, bebernya.

20150423_103351

Lanjut dijelaskannya, rencananya pada bulan September 2016 mendatang, Politeknik Sorong sudah akan mulai menerima mahasiswa baru yang akan menempati gedung bekas Sekolah Tinggi Da Vinci yang ada di Kabupaten Sorong untuk tempat perkuliahan, sambil menunggu pembangunan gedung Politeknik yang akan disediakan pemerintah daerah.

Menurut Ketut, Politeknik ITB Sorong menyediakan lima program study (Prody) yakni Prody Survey dan Pemetaan, Pengolahan Pangan, Kemaritiman, Desain Grafis dan Multi Media dan Prody Teknik Komputer, yang kesemuanya ini jenjang Diploma tiga (D3).

Politeknik Sorong nantinya akan dimaintenance atau dibina oleh ITB selama kurang lebih 5-10 tahun, dengan tim pengajar secara keseluruhan untuk sementara masih harus ditanggungjawabi oleh ITB, dan untuk staf pengajar pihak ITB juga akan merekruit serta memproyeksikannya hingga kejenjang S1,S2 entah itu di ITB maupun keluar negeri, sambil menunggu putra-putri Papua dibina, disekolahkan hingga jenjang Strata I dan Strata II (S1,S2), kemudian jika putra-putri daerah ini sudah cukup dan sudah siap untuk melaksanakan operasionalisasi Politeknik, maka pihak ITB akan menyerahkan nya kepada pemerintah daerah untuk kemudian dikelola sendiri, terang Ketut.

Kedepan menurut Ketut, Politeknik ini akan diorientasikan menjadi Politeknik negeri, meskipun pada awalnya dikelola oleh pihak swasta dalam hal ini sebuah Yayasan yang akan dibentuk oleh Pemkab Sorong yang didalamnya beranggotakan dari tim pendiri dan pihak Politeknik ITB. Pihak ITB sebagai tim akan selalu siap menjaga, memelihara operasionalisasi politeknik ini, pungkas Ketut. (Red)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.