banner 468x60

Pola Hidup Masyarakat Kampung Lebih Terstruktur Dalam Budaya

Pembukaan Pelatihan Tata Boga, Tata Rias dan Tenun Ikat. Dok/red
Pembukaan Pelatihan Tata Boga, Tata Rias dan Tenun Ikat. Dok/red
banner 120x600
banner 468x60
Pembukaan Pelatihan Tata Boga, Tata Rias dan Tenun Ikat. Dok/red
Pembukaan Pelatihan Tata Boga, Tata Rias dan Tenun Ikat. Dok/red

Lensapapua – Bupati Sorong Dr. Stepanus Malak, M.Si mengatakan, pola hidup masyarakat yang hidup di kampung-kampung masih lebih terstruktur dalama budaya  alamnya sendiri.Lain lagi bagi masyarakat yang hidup di kota tentu lebih mengarah pada suatu kehidupan trampil, dengan  berbagai pengetahuan yang lebih formal, ujarnya, saat membuka pelatihan tata boga, tata rias kecantikan dan tenun ikat tradisional, yang diikuti oleh 300 peserta dari beberapa distrik yang ada di wilayah ini, Rabu (6/4).

Lanjutnya, dengan adanya perkembangan itu masyarakat juga bisa memahami sesuatu karena memang terdidik dalam proses. Apalagi masyarakat sering memanfaatkan berbagai media massa yang ada sebagai sumber inspirasinya, sehingga akan lebih condong memiliki sesuatu yang berdayaguna bagi masyarakat itu sendiri, katanya.

banner 325x300

“Hanya dengan media massa seperti televisi  yang menayangkan berbagai acara menarik tentang resep masak melalui tayangan siaran  iklan dan lain sebagainya maka secara otomatis masyarakat itu akan terinspirasi. Beda dengan masyarakat kampung yang masih serba dibatasi dengan sarana media massa, sehingga perkembangannya masih butuh proses jangka panjang,” jelas Bupati Malak.

Masyarakat di perkampungan akan bisa merubah pola kerjanya sebagai seorang ibu rumah tangga dalam hal masak- memasak, ya bisa saja melalui anaknya saat sekolah di tingkat kejuruan seperti jujuran tata boga misalnya.

Dengan ilmu yang didapatnya bisa diterapkan di kampung halamannya kepada orangtua atau kerabat lainnya, bahwa cara masak yang benar seperti ini, tandasnya.

Untuk itu melalui momen yang tepati dengan melalui pelatihan seperti ini bagaimana upaya kita untuk mendekatkan bagaimana pola diskriminatif terhadap dirinya, sehingga ada suatu prospek dalam kehidupan tertentu. Jadi intinya hal-hal yang terkait dengan kehidupan ini  diformalkan.

Hal ini tentu yang kita harapkan melalui pelatihan seperti ini masyarakat bisa mengetahui apa sesungguhnya  yang harus ia lakukan untuk mengembangkan dirinya dengan berbagai keterbatasan yang dia miliki sebelumnya, ujar Bupati Malak.

Ia berharap kepda peserta untuk untuk ikuti pelatihan ini dengan baik, sehingga ada suatu transfomasi perubahan yang akan berorientasi pada bisnis yang akan dijalankan nantinya. Dalam bisnis itu sendiri tentu yang diharapkan orang harus memiliki skill (ketrampilan tertentu) bisa menjualkan jasanya, sehingga bisa mendatangkan uang, pintanya. RED

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.