Lensapapua – Pembangunan Taman Makam mantan Bupati Sorong Dr. JP Wanane, SH, M.Si, menelan anggaran sebesar Rp 846 juta lebih.
Kepala Dinas PU Kabupaten Sorong Heri Zet, ST, MT, menyampaikan bahwa kami dari Dinas PU, selaku pelaksana kegiatan pembangunan ini melaporkan bahwa biaya yang digunakan sebesar Rp 846 juta lebih itu, yang bersumber dari Dana Silva DBH tahun 2022.
Pengerjaannya dimulai pada tanggal 20 Mei 2022 sampai dengan 20 Desember 2022 (180) hari kerja. Dan, yang mengerjakan pembangunan taman makam ini adalah CV. Konstruksi Karya Papua.
Luas lahan taman makam, yaitu 340 meter per segi. Sedangkan makamnya seluas 36 meter per segi, jelas Heri Zet, saat peresmian Taman Makam Dr. JP Wanane, SH, M.Si, yang beralamat di Klademak 1 Kota Sorong, Selasa (10/1-2023).
Pembangunannya dengan menggunakan konstruksi beton dan ornament, yang ada pada masa pelaksanaannya berjalan lancar.
Sehubungan dengan hal itu, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak, yang telah membantu dalam pelaksanaan pekerjaan ini.
Terutama, keluarga besar Bapak Jhon Piet Wanane telah membantu kami dalam mengerjakan ini sebagai pekerjaan pemerintah.
Terima kasih juga kepada Bapak Johny Kamuru, selaku Bupati Sorong periode 2017-2022, yang mana beliau telah menginisiasi, menginspirasi untuk memasukkan kegiatan pembangunan ini dalam pengerjaannya di masa kepemimpinan beliau.
Kiranya, pembangunan makam ini dapat memberikan manfaat bagi orang banyak, dan juga bagi keluarga Almarhum Bapak JP Wanane.
Sementara itu, mewakili keluarga besar JP Wanane, Bapak Jhony Kamuru mantan Bupati Sorong periode 2017-2022 menyampaikan terima kasih kepada Tuhan. Karena begitu luar biasa dengan adanya rencana yang indah ini.
Sebelum beliau mengakhiri masa jabatannya, selaku Bupati Sorong pada 22 Agustus 2022 lalu, atas hikmat dan rencana Tuhan, yang besar kita bisa membangun taman makam bagi Almarhum Bapak JP Waname.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Pj Bupati Sorong atas rencana semua yang indah. Kita mengurus ini betul-betul berjuang, mulai dari BPK, BPKP hingga KPK.
“Jadi, “hanya satu-satunya aset yang kita tetap pertahankan, yaitu aset kediaman Bupati Sorong.
Seluruh aset telah kita serahkan semuanya. Tapi di lokasi rumah jabatan Negara ini kita tetap pertahankan, karena ada nilai sejarah di dalamnya.
“Kalau kita makan buah sekarang. Jangan kita lupa siapa yang menanamnya,”sembari kembali mengingat atas jasa baik mantan Bupati JP Wanane, yang berakhir masa pengabdiannya kurang lebih 16 tahun silam.
Beberapa hal penting yang keluarga titip untuk saya sampaikan, bahwa rencana penyampaian itu Bapak Pj Bupati Sorong sudah sampaikan lewat sambutan terdahulunya.
Saya juga kembali berfikir, apa yang telah disampaikan oleh Bapak Pj Bupati Sorong, dan saya juga berharap Pj bupati akan melakukan hal besar lainnya di tempat ini.
Sebagai anak Moi, saya bersyukur dan perlu sampaikan kepada keluarga Moi yang ada pada saat JP Wanane maju sebagai bupati. Pada saat itu, siapapun pasangannya, pasti terpilih. Karena Almarhum mempunyai hati yang luar biasa dan begitu tulusnya kepada siapa saja.
Terima kasih kepada Kadis PU Kabuaten Sorong yang sangat luar biasa. Berkali-kali saya sampaikan harus loyal kepada pimpinan selaku atasan, aku Johny Kamuru.
“Karena jabatan itu hanya punya Tuhan. Politik itu rahasia Tuhan, terpenting kita menjadi yang terbaik bagi Tuhan dan siapa saja,”imbaunya.
Keluarga juga meminta terkait surat- surat dengan BPK dan KPK agar bisa dicopy untuk menjadi pegangan keluarga Almarhum JP Wanane.
Hadir dalam kegiatan ini, Plt Asisten I Papua Barat Daya Septinus Lobat (mewakili Pj gubernur), pimpinan OPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sorong, Asisten, Staf Ahli Bupati Sorong, Staf Ahli Wali Kota Sorong.
Serta, mantan Sekda Kabupaten Sorong Dr.Alberto Solossa, M.Si (selaku Ketua Suku Maybrat), Ketua Klasis GKI Sorong, keluarga Besar dari Almarhum Bapak Jhon Piet Wanane dan tamu undangan.(rim/red)