Lensapapua- Kepala dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sorong Ir. Natanael, M.Si., menjelaskan rencana pembangunan transportasi Kereta api Sorong-Manokwari hingga saat ini masih tetap dalam pembahasan.
Utamanya terkait jalur perkeretaapian, Trase atau Rel kereta api, nantinya akan melintasi wilayah mana saja, disini ada beberapa pilihan, kata Natanael, Selasa (11/10)
Jika pilihan dibagian Utara, berarti melewati daerah Kabupaten Tambrauw, jika lewat tengah maka melalui Maybrat-Ayamaru, kemudian jika melalui jalur Selatan berarti melewati Distrik Seget.
Dengan kondisi ini sementara didalam Fisibility Studys (FS) sudah disepakati melalui jalur Tengah, tetapi setelah dikaji melalui test dilapangan sesui data-data dari Peta Citra Satelit, maka kalau melalui jalur tengah banyak hambatan berupa gunung dan lain sebagainya, dengan ketinggian 70-100 meter.
Dan ini hanya bisa melalui pembangunan terowongan, dan jika digali tentu akan memakan waktu yang cukup lama dan mahal sekali, urai Natanael.
Menurut Natanael, dengan adanya konsultan yang lain yang membuat detail Engineering Desain menemukan trase yang cukup bagus, yakni trase ketiga lewat Selatan atau melalui Kabupaten Sorong Selatan (Teminabuan).dan trase ini jauh lebih bagus karena melewati Seget, Arar dan Bandara Segun.
Konsultan ini sangat menginginkan supaya trase yang ketiga inilah yang digunakan. karena dianggab sangat visibel, sangat efisien dan hambatan teknisnya juga tidak terlalu banyak, hanya tinggal melihat dari sisi konservasinya, apakah ada hal-hal yang menyangkut konservasi, sehingga pembuatan trase ini bisa berjalan dengan mulus. Akan tetapi trase ketiga ini tidak diakomodir didalam FS yang sudah dilakukan kosultan sebelumnya.
Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kepada konsultan sebelumnya, supaya bisa merevisi FS sebelumnya dan memasukkan trase ketiga ini sebagai alternatif didalamnya.
Dengan kesimpulan trase inilah yang paling visibel, menguntungkan, hemat dan sangat bermanfaat bila dibandingkan dengan trase-trase lainnya, beber Natanael.
Sesuai keinginan Presiden RI diharapkan pada bulan November tahun 2016 ini sudah ada peletakan batu pertama dipaling ujung trase tepatnya dikilo meter 12 Kota Sorong, tahun 2017 mendatang pembangunannya sudah bisa dimulai dan tahun 2019 sudah beroperasi, karena study kelayakan juga sudah dimulai sejak tahun 2015 lalu.
Hanya saja sangat disayangkan, karena informasi yang kami dapatkan lahan untuk membangun 2 stasiun belum disiapkan, apa lagi lahan untuk stasiun lebarnya 150 meter dan panjangnya 300 meter.
Karena pembebasan lahannya belum ada, sehingga ground breaking atau peletakan batu pertama terpaksa diundur, sampai waktu yang ditetapkannya rencana induk perkeretaapian oleh Menteri Perhubungan, sekaligus dengan DED ( Detail Enginering Desain) dari konstruksi rel kereta api.
Ditambahkan Natanel, panjang rel kereta api untuk wilayah Sorong kurang lebih 70 Kilo meter dengan lebar lahan 50 meter, kalau untuk rel nya sebenarnya hanya berkisar 2-3 meter saja, pungkas Natanael. RED