Lensapapua – Dirut PT Malamoi Olom Wobok (MOW) Kabupaten Sorong, Gabriel Simanjuntak mengungkapkan, hari ini menjadi tonggak sejarah bagi kita, dengan adanya Ground Breaking (SPPBE) pertama di daerah ini.
“Meskipun melalui proses yang cukup panjang, karena seluruh berkas persyaratan harus lengkap untuk kami dorong ke Kementerian ESDM bahkan sampai menunggu selama empat bulan. Namun pada akhirnya terjawab lah usaha dan kerja keras tersebut,” ujar Gabriel.
Sehingga kita bisa melaksanakan Ground Breaking “Peletakan batu pertama pembangunan Stasiun Pengisian dan Pengangkutan BULK Elpiji,” pada hari ini di wilayah Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arar SP3 Kabupaten Sorong. ujarnya, Sabtu (23-10/21)
Dengan adanya pembangunan SPPBE ini kedepan diharapkan dapat meringankan beban masyarakat pengguna Gas Elpiji rumah tangga. Selain itu rencananya SPPBE ini dapat menghasilkan 800 tabung setiap hari nya.
“Jadi selama ini jalur distribusi gas ke Kabupaten Sorong adalah dari Surabaya, dengan ribuan tabung, sekaligus mengambil tabung dengan jumlah yang sama dalam keadaan kosong untuk diisi kembali dan dikirim lagi. Alur ini sangat panjang dan jelas menguras biaya, itulah mengapa harga gas sangat tinggi di daerah. Dengan adanya SPPBE ini maka alur distribusi terpangkas dan imbasnya pada harga gas untuk konsumen juga pasti turun,” jelasnya.
Jika sebelumnya harga Gas Elpiji 12 Kilogram mencapai 285 ribu, kedepan diperkirakan bisa di bawah kisaran Rp 165 ribu an per tabung. pungkasnya. Red