Lensapapua– Kepala BLH Kota Sorong, Julian Kelly Kambu menyayangkan mulai terbukanya akses bagi masyarakat disepanjang perbukitan Kota Sorong karena diprediksi akan memberikan dampak buruk. Minggu (12/6)
Pembangunan daerah khususnya dikota Sorong sudah seharusnya dilakukan secara proporsional dan dilakukan secara berkelanjutan, sehingga dengan demikian akan memudahkan penataan dan pengembangan tata ruang kota ditiap periodenya, namun sayang hal tersebut tidak terkoordinasi dengan baik, sehingga sejumlah titik yang seharusnya tidak terbuka luas untuk masyarakat tetap menjadi daerah terlindungi.
Hal tersebut menjadi catatan kritikan kepala Badan Lingkungan Hidup Kota Sorong, Julian Kelly Kambu, ST., terkait dibukanya akses jalan dari perbukitan didaerah Rufei distrik Sorong Barat yang kemudian ditindak lanjuti oleh masyarakat dengan membangun rumah sebagai kawasan perbukitan.
Padahal kata Kelly beberapa titik perbukitan di Kota Sorong tetap dipertahankan dengan tujuan sebagai kawasan penyerapan air, sehingga jika kawasan tersebut dibuka maka secara tidak langsung kasus banjir kiriman dari Bogor ke Jakarta dapat juga terjadi di Kota Sorong.
Prinsipnya kata Julian Kelly Kambu, pihak BLH tidak melarang atau menghalang-halangi pembanguan, namun yang harus dicatat, pembangunan yang dibutuhkan yakni pembangunan yang ramah dan berwawasan lingkungan sehingga dapat berjalan secara berkelanjutan. (yud/red)
