Lensapapua– Organisasi kemasyarakatan atau paguyuban merupakan aspek secara kemasyarakatan dalam nilai-nilai sosial yang membangun sifat kemasyarakatan tersebut menuju kepada satu kebaikan, kata Bupati Sorong dalam sambutannya pada pengukuhan pengurus dan sekaligus perayaan HUT ke-6 Paguyuban Bralingmas Cakeb se-Kabupaten Sorong. Rabu ( 07/01-2015)
Oleh karena itu fungsi paguyuban harus berperan pada kondisi yang tepat, sehingga tata nilai kehidupan masyarakat, kesantunan dan kearifan masyarakat akan dapat berkembang secara dinamis serta dapat membawa satu dampak dan manfaat positif dalam kehidupan masyarakat tersebut, jelas Bupati.
Kemudian, paguyuban juga sebagai penyatu nilai-nilai budaya masyarakat yang akan menjadikan masyarakat dalam lingkungannya, seperti paguyuban Bralingmas Cakeb yang tergabung dari beberapa kabupaten yang ada didaerah Jawa tengah, dengan keadaan ini maka akan mewarnai situasi hidup masyarakat didaerah ini. Tanpa adanya komunikasi budaya yang baik, maka kita tidak akan dapat mengetahui bahkan memperoleh manfaat dari kehidupan yang menjatidirikan dirinya sebagai warga masyarakat secara khusus masyarakat Bralingmas Cakeb Kabupaten Sorong, beber Bupati.
Bupati menambahkan, bahwa paguyuban dapat memotivasi cara berpikir dan bertindak dalam seluruh tata nilai budaya kehidupan sosial, ekonomi, politik dan lain sebagainya dalam era perkembangan yang diperoleh dari waktu kewaktu, oleh karena itu jangan menjadi kaku, diam dan apatis pada apa yang sedang dihadapi, kita harus mampu menjadi pelopor dari situasi yang berkembang yang menjadikan suatu ruang dimana pemanfaatan hidup ini menjadi lebih berbudaya dan baik dimasa yang akan datang, Oleh karena itu, dalam hal-hal yang demikian, sangat dibutuhkan peran paguyuban ditengah-tengah masyarakat.
Paguyuban juga dapat menggali nilai-nilai leluhur dari kemasyarakatan, yang kemudian dimasukkan dalam cara hidup dan dikembangkan dengan pola yang akan dijadikan sebagai model dalam kehidupan bermasyarakat, seperti contoh permainan kuda lumping, dimanapun masyarakat Jawa itu berada, maka pola kuda lumping ini akan tetap terbawa, apalagi jika dapat dipadukan dengan budaya leluhur didaerah ini, kemungkinan akan bisa lebih menarik lagi, dengan demikian dalam kehidupan yang seperti ini,maka akan dapat menjadikan masyarakat tersebut semakin berkembang dan menjadi satu kesatuan, ungkap Bupati.
Dengan demikian dari perkembangan situasi yang ada, pembangunan dan pertambahan jumlah populasi penduduk juga akan bertambah, tuntutan kehidupan yang diperoleh juga akan semakin jauh lebih positif, jadi hal-hal seperti ini perlu untuk kita ketahui dan dimengerti, karena wadah ini bukan hanya untuk menampilkan siapa yang menjadi pengurus baru untuk menggantikan pengurus lama, tetapi bagaimana masyarakat tersebut dapat tumbuh dan berkembang pada kondisi yang dihadapi, serta dapat memberlakukan hidupnya jauh lebih berkembang sesuai dengan apa yang diharapkan, baik dari tingkatan berpikir secara lebih maju maupun pola hidup yang lebih teratur, pungkas Bupati. (Red)