Lensapapua – Berbagai prestasi dari Pemkab Sorong di ajang tingkat nasional. Selain masuk peringkat satu nasional kategori Pengembangan SDM ASN BKN Award 2015, dan pada tahun sebelumnya ada prestasi lain dalam pengelolaan media massa pemerintah dari Media Center Sorong, meraih peringkat 10 besar nasional selama 3 tahun berturut-turut. Bahkan tahun 2013 lalu, media center daerah ini mampu menduduki peringkat ketiga nasional.
Begitu pula sejumlah penghargaan yang diterima kepala daerah dalam berbagai iven nasional yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
“Semangat Bupati Sorong dalam membangun daerahnya, dilandasi dari hati yang tulus.” Meski sudah tinggal dua tahun di penghujung masa jabatannya pada periode kedua ini (terakhir), yang patut diacungkan jempol, semangat membangunnya tetap gencar dilakukan.
Berbagai langkah terobosan yang dilakukan orang nomor satu di Kabupaten Sorong untuk berskala nasional dimana dalam tahun ini juga rencana akan dibangunnya Kawasan Ekonomi Khusus pada lahan seluas 7.000 hektare. Dari lahan seluas itu, 6.000 hektarenya diperuntukkan area industri, dan sisanya sebagai kawasan wisata pantai. Proyek tersebut langsung dikoordinir oleh Kementerian Kemaritiman.
Banyak hal yang telah ditorehnya (Bupati Malak), kalau tidak halangan seizin Tuhan, dalam tahun 2015 ini juga akan dibangun Pelabuhan Peti Kemas Bertaraf Internasional yang berlokasi di Pulau Teleme, Distrik Seget. Rencana pembangunan pelabuhan tersebut akan dilaksanakan oleh PT Pelindo II.
Bidang Pendidikan : Dua tahun terakhir ini, atas kebijakan Bupati Sorong dalam pengembangan sumber daya manusia di daerah ini, dimana untuk lembaga pendidikan, baik dari tingkat SD hingga SLTA, dengan pendidikan gratis. Tujuannya, untuk membantu masyarakat yang seluas-luasnya agar bisa menyekolahkan putra-putranya, tanpa harus ada tekanan beban biaya lagi.
Pendidikan di tingkat perguruan tinggi, Fakultas Kedokteran Unipa bekerjasama dengan FK UI, yang berkampus dua di Kabupaten Sorong, saat ini akan memasuki angkatan kedua. Untuk angkatan pertama tahun 2014 dari 39 mahasiswa, 23 di antaranya meraih prestasi IPK Coumlaude.
Rencananya tahun 2016 akan dibangun Politeknik ITB, pada lahan seluas 100 hektare.Menurutnya, selama ini kebanyakan anak-anak kita di Papua lebih condong pada jurusan sosial dan ekonomi saja daripada pendidikan yang berbasis keahlian. Diharapkan, output alumni tersebut bisa terserap pada berbagai sektor.
Dalam rangka penyiapan tenaga pendidik, di Kabupaten Sorong juga telah mencetak sejumlah sarjana pendidikan dari STKIP setempat. Ada juga Universitas Paw Bili Nusantara, yang saat ini proses perkuliahannya sudah berlangsung. Pada universitas ini ada 10 program studi, salah satu di antaranya Jurusan Teknik Informatika.
Begitu pula bidang pemberdayaan ekonomi masyarakat, melalui Kantor Pemberdayaan Perempuan dan KB setempat, telah melatih sejumlah remaja putus sekolah, baik menjahit, perbengkelan, seni batik press serta beberapa kegiatan ketrampilan lainnya.
Bidang Infrastruktur Dasar: Saat ini ada 33 distrik, yang era sebelumnya ada 19 saja, karena adanya pemekaran 14 distrik baru, dimana beberapa wilayah masih terisolir, dan sekarang ruas atau akses jalan hampir semua telah bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat. Jadi, inti dari pemekaran agar masyarakat yang ada di daerah baru tersebut, bisa merasakan apa azas dari pemekaran itu sendiri.
Bidang Perhubungan Udara: Saat ini tengah dilakukan pembangunan Bandara Internasional Segun, pada lahan seluas 5.000 hektare.Begitu pula di bidang Perhubungan sudah dibangun palabuhan kontainer di Kampung Arar Distrik Mayamuk, yang merupakan pusat kawasan industri. Di lokasi tersebut sudah ada pabrik aspal curah, semen curah, perusahaan kayu lapis, dan kelapa sawit.
Sekitar unggulan lain, yang menjadi primadona Kabupaten Sorong ada Migas (minyak dan gas).Ada beberapa Perusahaan K3S yang melakukan kegiatan eksplorasi. Seperti PetroChina International (Bermuda), Ltd, KSM Sele, Pertamina UB IV.
Tidak kalah pentingnya pada beberapa sektor menjadi potensi daerah akan dikelola, sesuai dengan skala prioritas pembangunan. Semuanya akan disesuaikan dengan kemampuan anggaran yang tersedia.
Bupati Sorong, merupakan putra asli Moi. Ia juga tidak hebat dalam mengelola manajemen di bidang pemerintahan, tapi kemampuan sang bupati yang menyandang gelar Doktor ini telah dipercayakan kapabilitasnya dalam bidang pendidikan.
Ia pernah memberi kuliah umum pada beberapa perguruan tinggi ternama di tanah air. Seperti pada UGM Yogyakarta, Universitas Indonesia, Universitas Trisakti, dan beberapa bulan belakangan ini, meski sesibuk apapun beliau, masih menyempatkan diri memberi kuliah umum pada Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Bidang Kesehatan : Untuk membantu masyarakat ekonomi lemah, kebijakan Bupati Sorong, melalui Jamkesda (jaminan kesehatan daerah), dengan memberikan pengobatan gratis. Dengan harapan, masyarakat setempat bisa memperoleh layanan kesehatan yang lebih baik sebagai akses pemerataan layanan publik yang dibutuhkan. Begitu pula ada sektor lainnya memperoleh pelayanan yang sama, sesuai dengan tingkat kebutuhan dan skala prioritasnya.
Selanjutnya, kapabilitas Bupati Sorong telah mengukir sejumlah karya, dimana ada 12 buku yang sudah beredar hasil karangannya sendiri. Dua buku di antaranya,’Emas Hitam dari Sorong, ‘Kapitalisasi Tanah Adat’
Kebiasaan menulis menjadi salah satu bagian penting dalam hidup seorang Malak, yang tak pernah menyerah dengan situasi dan kondisi yang menguras habis waktu, tenaga dan pikirannya, demi pengembangan jatidirinya untuk kepentingan hajat hidup orang banyak. Sehingga sosoknya mendapat tempat tersendiri dari masyarakat.
Dalam percaturan politik nanti , figur Malak sangat diperhitungkan. Bahkan masih menaruh harapan besar dari masyarakat agar ada peningkatan status jabatannya di pemerintahan. Di berbagai kesempatan dukungan terus mengalir deras, dari sejumlah paguyuban yang ada di daerah ini terus mensupport, langkah apa saja yang akan ia lakukan melalui rekam jejaknya itu, sepenuhnya akan diberi dukungan penuh.
Hal ini terbukti, dengan beberapa sesepuh peguyuban di Kabupaten Sorong, seperti Ikaswara (Ikatan Keluarga Sunda, Jawa dan Madura), KKSS (Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan, Bralingmas Cakeb, Ikmal (Ikatan Keluarga Maluku), serta beberapa paguyuban lainnya.
“Yang menarik patut Anda simak, saat menyampaikan sambutannya, Senin (15/6) kemarin, dia mengatakan, lebih baik membangun emas di negeri sendiri daripada membangun batu di tanah orang.” Ia-pun berguman, lebih baik bicara apa yang akan kita persembahkan buat kampung sendiri dengan menggerakkan berbagai potensi, daripada bicara keberhasilan orang, tapi toh kita tak menikmati juga.
Di penghujung keterangan persnya, ketika ditanya awak media ada berita miring yang ditujukan kepadanya, dengan santai ia menjawab itu soal biasa dalam dinamika masyarakat.” Suka atau tidak suka merupakan suatu proses, kita harus siap terima berbagai kritikan, tapi harus yang bersifat konstruktif.” Jika, hal itu kita jalankan dengan baik, niscaya, kritikan itu akan menjadi bagian dalam tugas pelayanan kita,”tutupnya. (rim/Red)