Lensapapua– Sekretaris dewan penasehat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pusat, H.M.Noeh Hatumena. Mengemukakan, terkait dengan eksistensi media Online diwilayah Papua dan Papua Barat yang kurang diminati masyarakat, tergantung pada bagaimana Sumber Daya Manusia (SDM) disana bisa membuat media itu bisa lebih eksis dan lebih mempunyai nilai dimata masyarakat, katanya usai pelatihan Jurnalis bagi media Online dihotel Grand Clarion. Kamis (30/01)
Lanjut dijelaskan Noeh, banyak rekan-rekan nya dari media luar yang terdaftar secara resmi, yang tergabung dalam group “The Jakarta Foreign Coresponden Club”, meminta kepadanya untuk bagaimana media luar tersebut bisa mengakses informasi dari media Online yang ada di Papua, sekalipun orang luar tersebut bisa mengakses berita dari Papua,karena alamat website maupun alamat email sudah tertera dengan jelas pada situs tersebut, tetapi mereka tetap meminta pendapat kepada saya, berita maupun informasi dari Papua akan menjadi prioritas pertama bagi mereka, terang Noeh.
Oleh sebab itu Noeh menghimbau kepada para Jurnalis Online yang mengikuti pelatihan, agar bisa menanamkan rasa percaya diri yang kuat, karena banyak orang dari Indonesia maupun dari Negara luar yang mengakses berita-berita dari Papua sangat tinggi sekali, bahkan jika ada berita dari Papua maka” Jakarta bisa jadi ribet”, jadi berita-berita dari Papua sangat mempunyai nilai yang tinggi sekali, ungkapnya.
Tinggal bagaimana cara para Jurnalis tersebut bisa menunjukkan kepercayaan pada masyarakat, ambil inisiatif dan dengan bekerja keras, agar suatu waktu masyarakat dapat menerima kehadiran media Online sebagai media yang bisa memberikan informasi terakurat kepada masyarakat dengan kecepatan waktu, jika hal ini sudah dilakukan, maka kelak masyarakat akan menyadari bahwa media Online bisa diperhitungkan, beber Noeh.
Dengan demikian sebagai kesimpulannya, forum-forum seperti ini kedepan sangat diperlukan agar ada feedback baik itu dari pemerintah maupun dari masyarakat, karena alangkah baiknya jika komunikasi tersebut terjadi dari dua arah, dan jika pelatihan-pelatihan bagi Jurnalis media Online bisa rutin dilakukan setiap tahunnya oleh perusahaan-perusahaan maupun pihak swasta lainnya, maka pemerintah maupun masyarakat akan semakin memperhitungkan media Online, jika ada permasalahan yang terjadi harap segera laporkan kepada dewan Pers, dan permasalahan tersebut akan segera ditindaklanjuti, pungkas Noeh. (Red)