Kehadiran Dan Eksistensi UP4B Masih Sangat Diharapkan

banner 120x600
banner 468x60

Suko Hardjono S.Sos.M.Si.wakil Bupati Sorong

Lensapapua– Rapat koordinasi Khusus (Rakorsus) P4B dilaksanakan di Hotel Meridien kota Sorong 3/3 Dihadiri pimpinan daerah,tim teknis dari Bappeda se-Sorong Raya.

banner 325x300

Dalam paparan yang disampaikan wakil Bupat Sorong Suko Hardjono S,Sos.M,Si.Di hadapan tim UP4B  dan hadirin pada kegiatan Rakorsus P4B,mengatakan dengan adanya pendampingan-pendampingan di tingkat pusat,harus kita serius!kalau tidak maka kita akan terus tertinggal. “Apalagi Papua pada umumnya yang sering kita dengung-dengungkan ini merupakan masa depan Indonesia,” katanya.

Apalagi mengingat Unit Percepatan Pembangunan Provinsi Papua dan Papua Barat (UP4B)masa tugasnya akan berakhir 2014. Serta mengingat adanya Pemilu Legislatif maupun Pemilu Presiden, tapi meskipun adanya pergantian pajabat baik presiden maupun anggota legislatif namun eksistensi dari UP4B sangat diperlukan.

Dengan adanya UP4B yang sudah kita rasakan bersama beberapa tahun ini tentu sepatutnya kita memberi apresiasi dan terima kasih. Meskipun dalam berbagai kegiatan itu ada yang berhasil dan masih ditemuinya kekurangan-kekurangan yang perlu kita evaluasi bersama.

Ia berharap demi kepentingan kita bersama keberadaan UP4B di tahun 2015 mendatang masih sangat kita harapkan. Untuk di Kabupaten Sorong peran UP4B dalam mendukung di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur,  bidang pemberdayaan ekonomi rakyat  maupun bidang peningkatan kapasitas daerah dimana secara bertahap terus ada suatu peningkatan yang cukup signifikan.

Seperti melalui program  sarjana mengajar di wilayah terpencil, terluar dan terdepan (SM3T) yang pernah mengabdi di Kabupaten Sorong benar-benar sangat dirasakan dampak positifnya oleh masyarakat setempat.

Dalam artian, bahwa dari sejumlah SM3T tersebut, pertama mereka betah di tempat tugas, meskipun mereka itu direkrut dari luar Papua dan Papua Barat yang rata-rata  dari Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.

“Dari penilaian masyarakat setempat dimana mereka mengabdi mengakui kinerja dan prestasi kerja, jika dibanding dengan putra asli daerah sendiri yang terkesan tidak betah bertugas,” ungkapnya.

Ke depan, kata Suka Hardjono, bagaimana kita bisa ada suatu upaya agar di Papua Barat bisa merekrut putra berprestasi yang berlatar belakang  sebagai guru juga masuk dalam program SM3T.

Tentunya dibarengi dengan kapabilitas, kualitas pendidikan yang baik serta adanya rasa  tanggungjawab dalam mengemban misi tugasnya  yang akan ditempatkan pada beberapa wilayah tertinggal, terluar dan terdepan  yang ada di Kabupaten Sorong, harap Wakil Bupati. (rim/Red)

 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.