Lensapapua– Masyarakat sekitar Lido Kampung baru keluhkan banjir yang selalu melanda saat hujan mengguyur kota sorong. Mereka menilai, jika banjir itu diakibatkan luapan dari gorong-gorong yang ditutup. Ditambah lagi dengan pembangunan tembok berlin, gorong-gorong dua di depan Lido yang mengalirkan genangan air dari darat ke laut, di tutup rapat. Hal itu mengakibatkan, genangan air tidak lagi tersalurkan ke arah laut. Ujar Tory Sekretaris Himamsi, Sabtu, 7/9.
Berdasarkan keterangan dari tenaga teknis yang melaksanakan pembangunan tembok berlin yang enggan namanya dikorankan, “dulunya di saluran air ini ada dua gorong-gorong tetapi semenjak ada pembangunan tembok berlin, gorong-gorong yang di depan Lido sini di tutup, menurut satker teknis yang melaksanakan proyek ini, tidak apa-apa, “katanya.
Ia juga mengungkapkan, sebenarnya kalau kita jeli melihat justru dengan ditutupnya gorong-gorong itulah yang mengakibatkan banjir. Kasihan masyarakat sini, tetapi kami ini bawahan, jadi atasan bilang tutup ya, kami tutup, “ jelasnya.
Sementara itu ditempat terpisah, terkait dengan pembangunan tembok berlin dan saluran drainase yang dibangun tersebut, mendapatkan perhatian yang cukup serius dari DPP Himamsi. DPP Himamsi, sebagai organisasi mahasiswa Moi yang sebelumnya menentang pembangunan tembok berlin ini mengatakan, selain Lido situs sejarah yang seharusnya dilestarikan tanpa di ubah, pembangunan tembok berlin, sekaligus drainase yang kurang tepat itu menurut kami tidak memenuhi standar Amdal. “Seperti sekarang ini misalnya masyarakat mengeluhkan tentang saluran air yang disumbat karena proyek itu. Ini bukan menguntungkan justru merugikan masyarakat, “ kata Tory.
Lebih lanjut dikatakan Tory, harusnya pemerintah daerah itu jeli dalam melaksanakan pembangunan seperti ini, termasuk jeli dalam pengawasannya. Jangan melaksanakan proyek siluman tanpa kejelasan pencapaian target, “ ungkapnya.
Disisi lain, satker teknis Binamarga yang menangani proyek tersebut, saat akan dikonfirmasi wartawan terkait dengan pelaksanaan pembangunan tembok tersebut, sangat sulit ditemui. Dengan alasan pimpinan selalu keluar daerah. (asa/Red)