Lensapapua, Isu global tentang Climate Change atau perubahan iklim menjadi pokok bahasan di dunia yang secara umum memberikan dampak pada banyak lini kehidupan. Krisis energi di sejumlah negara mengindikasikan sulitnya produksi bahan pangan yang harus memenuhi kebutuhan meningkatnya populasi penduduk.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Papua Barat, Jacob Fonataba usai menyerahkan bantuan bibit jagung kepada sejumlah kelompok tani di Kabupaten Sorong, Senin (29/11/2021).
“Karena perubahan iklim ini berskala global, dan pasti akan berdampak kepada seluruh manusia termasuk kita di Indonesia, khususnya di Papua Barat. Hal ini berbanding lurus dengan pertambahan penduduk yang mengakibatkan meningkatnya kebutuhan pangan di masa mendatang,” kata Jacob Fonataba.
Untuk itu, ia menambahkan, sistem ketahanan pangan harus dibangun dan ditingkatkan demi ketersediaan bahan pangan.
“Menyikapi hal itu, kami dari Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Papua Barat menggenjot laju pertanian untuk mengantisipasi kemungkinan kelangkaan pangan akibat dari Climate Change tadi,” papar Kepala Dinas.
Ia menjelaskan, saat ini Papua Barat memiliki 10.000 hektar lahan pertanian yang tersebar di seluruh kabupaten. Dan jagung merupakan salah satu komoditas unggulan di Kabupaten Sorong seperti yang telah dicanangkan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.
“Jagung, padi, dan komoditas lainnya dapat meningkatkan potensi Papua Barat sebagai lumbung pangan di wilayah Indonesia Timur. Tentu saja kami juga mendorong peningkatan produksi tanaman pangan lokal seperti umbi-umbian dan sagu,” tutupnya. ref