Lensapapua– Kepala Puskesmas Malawili Dr. Roni, mengatakan bahwa Penyakit Vilariasis adalah penyakit kecacingan yang mengakibatkan kaki gajah (kaki membengkak-red), meskipun dilakukan secara nasional namun tidak disemua daerah, hanya untuk daerah-daerah yang endemis. Daerah endemis adalah daerah yang tingkat Vilariasisnya lebih dari 1 persen dari jumlah penduduk.
Penyakit kecacingan ini ditularkan melalui nyamuk lebih tepatnya ditularkan oleh semua jenis nyamuk, ujarnya. Senin (10/10)
Untuk wilayah Papua Barat dari semua kabupaten/kota hampir semua memiliki tingkat Valiriasis lebih dari 1 persen, hanya kabupaten Pegunungan Arfak saja yang tidak kena, ujarnya.
Dikatakan Dr. Roni disepanjang bulan Oktober ini seluruh daerah akan melakukan kegiatan pemberantasan Vilariasis dan akan tetap dilakukan secara berturut-turut selama 5 tahun, beberapa daerah juga sudah mulai melakukan sejak setahun lalu, jadi saat ini sudah dosis kedua.
Tetapi untuk Kabupaten Sorong ini baru dosis pertama, sehingga jika dihitung dalam 5 kali pemberian obat sekali dalam setahun, maka perhitungannya bisa sampai tahun 2020 mendatang untuk dosis terakhir.
Menurut Dr. Roni. Untuk Puskesmas Malawili sudah ditargetkan seluruh kelurahan dan kampung akan dijangkau, hanya saja sebagai peluncuran perdana “Pemberian Obat Pencegahan Massal” (POPM) dilakukan dikantor Distrik Aimas, yang diawali oleh kepala Distrik Aimas menelan obat pertama, dilanjutkan dengan dokter Roni serta para pegawai yang ada usai apel pagi, urai Roni.
Kemudian pemberian bagi masyarakat dikelurahan Aimas juga sudah dilakukan, kesemua sekolah juga sudah dilakukan, dengan jumlah keseluruhan yang sudah terbagi sebanyak 1.600 orang lebih, karena sasaran pemberian obat ini hampir keseluruh masyarakat, kecuali bayi dibawah usia 2 tahun, Lansia, orang yang sakit berat dan wanita hamil, pemberiannya ditunda.
Untuk pemberian obat ada dua jenis disesuaikan dengan umur contoh: untuk anak 2-5 tahun diberikan 2 butir (Dek dan Albetasol) kemudian untuk usia 6-14 tahun diberikan 3 butir ( 2 Dek dan 1 Albetasol) untuk orang dewasa diberikan 4 butir ( 3 Dek dan 1 Albetasol) intinya pemberian Albetasol kepada semua orang cukup 1 butir.
Ditambahkan Roni, untuk wilayah Kabupaten Sorong pengidap penyakit kronis Vilariasis tidak begitu banyak, hanya berkisar belasan orang, tetapi yang Micro Vilarian belum bisa diketahui secara pasti, karena harus melalui pemeriksaan khusus.
Olehnya diharapkan masyarakat bisa lebih antusias menerima program pemberantasan Vilariasis ini dalam artian semua mau memakan obat yang diberikan sebagai pencegahan, dengan tujuan akhir bisa memutus mata rantai penularan penyakit kaki gajah. Karena diwilayah Kabupaten Sorong Vilariasis masih cukup tinggi, beber Roni.