Lensapapua – Sejumlah nama kandidat bakal calon Bupati Sorong periode 2017-2022 saat ini sudah mulai bermunculan. Salah satunya adalah Sekretaris daerah Kabupaten Sorong Dr. Ir. Albertho H. Solossa, M.Si., yang akan maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) kedepan.
Pendaftaran saya hari ini di Sekretariat Partai PDIP ( Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) jadi pertanyaan masyarakat yang selama ini bertanya-tanya tentang apakah Albertho H. Solossa akan maju mencalonkan diri sebagai calon Bupati Kabupaten Sorong periode 2017 – 2022 kini sudah terjawab, kata Solossa.
Sebenarnya dalam pendaftaran tersebut, juga banyak masyarakat yang antusias untuk turut mendampingi saya hari ini, tetapi saya batasi karena saat ini baru sebatas pengambilan formulir pendaftaran, sehingga saya tentukan hanya tiga tokoh suku besar Maybrat yang turut mendampingi, yaitu bapak Yahya Solossa, tetapi beliau berhalangan karena sakit, kemudian bapak Yeremias Nauw dan Yohannes Karet dengan beberapa suku-suku etnis lainnya yang ada di Kabupaten Sorong.
Lanjut dikatakan Solossa, Gederang politik sudah dikumandangkan, dan ini menjadi hal yang pertama bagi partai PDIP yang sudah siap mengusung saya sebagai kandidat bakal calon Bupati Sorong, tetapi tidak menutup kemungkinan bagi saya untuk mendaftar lagi pada partai-partai yang lain, , ujar Solossa, kepada pers di Aimas, Senin (15/2).
Menurut Solossa, ia akan berupaya untuk mendapatkan Rekomendasi dari sejumlah partai politik sebagai partai pengusungnya. Bahkan lobbi-lobbi itu sudah ia lakukan lebih kurang 60-70 persen yang memberi sinyal atau dukungan, hanya tinggal menunggu tim survey saja dari tiap-tiap partai untuk turun kelapangan sebagai pelengkap dari persyaratan, intinya partai mana saja yang memberi rekomendasi untuknya bisa maju, ungkap Solossa.
Adapun kriteria-kriteria calon pendamping atau wakil kata Solossa, tentunya harus berasal dari suku Jawa dan beragama Muslim, yang tentunya juga orang tersebut mendapat dukungan penuh dari warganya, masalah calon pasangan/wakil bisa saja dari partai, dari kalangan birokrasi atau dari yang lain, ”Asalkan yang bersangkutan memiliki dukungan suara mayoritas dari masyarakat di Kabupaten Sorong ini, dan harus satu visi dengan saya”, soal visi saya untuk sementara ini belum bisa saya sampaikan, hanya sebatas garis-garis besarnya saja dulu, tegas Solossa.
Sebagai garis besarnya kata Solossa, ke depan ia ingin bagaimana bisa meningkatkan, memberdayakan masyarakat melalui pemberdayaan ekonomi “ Jadi sektor yang menjadi fokus perhatiannya ke depan adalah sektor-sektor yang ada keterkaitannya dengan pembangunan ekonomi, salah satu contoh sektor pertanian dan sektor pariwisata’.
Dan lebih saya fokuskan adalah dibidang pariwisata, karena saya sungguh menyadari teori yang yang saya pahami kalau sektor ini kita bangun maka akan bisa membangkitkan sektor-sektor lainnya, jika sektor pariwisata ini kita bangun maka dengan sendirinya sektor-sektor lain juga akan hidup, baik itu dari air bersihnya, jalan serta kebutuhan lainnya, beber Solossa.
Disinggung mengenai strategi-strategi pemenangan dalam Pemilukada, kata Solossa, ia memiliki strategi tersendiri, yaitu menjual ide, konsep program serta pikiran yang cerdas untuk pembangunan masyarakat kedepan, dan hal seperti ini sudah dilakukannya disetiap pertemuan-pertemuan dengan masyarakat sampai saat ini, bukan dengan “memberikan uang kepada masyarakat supaya mereka memilih/mendukung kita, hal seperti ini tidak boleh”,
Ditambahkan Solossa, terkait dengan kesiapannya dari sisi finansial tentunya saya sudah siap, tidak mungkin saya maju dengan tangan kosong, karena banyak kerabat-kerabat khususnya orang Maybrat yang siap mendukung, tanpa uang orang Maybrat juga tetap bekerja , karena “ Harkat dan Martabat bagi orang Maybrat sangat penting”, asalkan jangan ada orang Maybrat lain yang maju, kalau saya sendiri sebagai orang Maybrat yang maju , maka saya yakin dan sangat percaya pasti jadi.
Dengan harapan, ketika saya sudah jadi pemimpin maka harus bisa menjadi pemimpin yang berdiri ditengah-tengah, tidak Diskriminatif dan harus bisa menata semua birokrasi dengan seimbang, pemimpin yang mempunyai pemikiran, wawasan dan jiwa nasionalisme yang tinggi, “seorang pemimpin yang amanah adalah pemimpin yang bisa merangkul semua suku, ras maupun agama”, yang ada di Kabupaten Sorong yang sudah Heterogen, pungkas Solossa. RED