Lensapapua– Tidak dimasukkannya tari Senam My Afrika dalam lomba memperingati Hut RI ke-70 yang jatuh pada tanggal 17 Agustus mendatang, hanya karena kita baru laksanakan lomba senam tersebut pada perayaan Hut Kabupaten Sorong ke-49 pada bulan Juni lalu, kata panitia lomba Hut RI ke-70, Ros Bukorsyom. Rabu (01/7)
Dan juga sesuai hasil keputusan rapat panitia Hut, lomba tari Senam My Afrika tidak akan dimasukkan dalam kegiatan lomba, disamping menghemat anggaran, juga karena waktunya sudah sempit, mengingat lomba senam My Afrika butuh latihan yang cukup bagi anak-anak pelajar agar bisa menghasilkan gerakan yang cukup bagus, apalagi saat ini juga anak-anak sekolah sudah libur panjang, kata Ros.
Oleh karena itu kata Ros, sesuai usulan dari ibu Nancy Malak, kegiatan lomba Senam My Afrika akan dibuat pada saat menjelang hari anak sedunia, karena untuk melaksanakan kegiatan lomba senam ini perlu waktu dan konsentrasi penuh dalam melaksanakan pelatihan-pelatihannya.
Diakui Ros bahwa semua kalangan sangat setuju bahkan sangat mendukung agar kedepan lomba Senam My Afrika turut melibatkan para pelajar, apalagi gerakan-gerakan yang ada pada senam My Afrika ini adalah gerakan tari dari Papua dan yang menciptakan juga adalah orang asli Papua, yaitu ibu ketua Persani provinsi Papua Barat, Orpa Kodey, SE.MM., jelas Ros.
Menurut Ros, mayoritas gerakan-gerakan yang ada dalam senam kreasi My Afrika yaitu gerakan dari tari Papua seperti tari Yospan dan lain sebagainya, yang kemudian dipadukan dengan lagu My Afrika istilahnya dimodernisasikan dengan lagu-lagu barat lainnya, jadi tarian ini bukan tarian dari dunia barat atau dari luar negeri sana, hanya lagunya saja yang menggunakan lagu barat, tegas Ros. (Red)